RPS-PWI Tuban Soroti Oknum Wartawan "Peminta Duit"

RPS-PWI Tuban Soroti Oknum Wartawan "Peminta Duit" Wartawan yang tergabung dalam RPS dan PWI Tuban saat jumpa pers dengan Humas dan Media Pemkab Tuban.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Akhir-akhir ini perkumpulan wartawan yang tergabung dalam Ronggolawe Pers Solidarity (RPS) maupun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tuban banyak menerima aduan terkait maraknya oknum wartawan yang minta-minta uang.

Menanggapai hal itu, PWI dan RPS menyoroti serta secara tegas dengan mengutuk keras tindakan oknum wartawan yang menyalahi etika jurnalistik tersebut.

Baca Juga: Gandeng KPU dan Bawaslu, PWI Tuban Sosialisasikan Pemilu ke Mahasiswa IIK NU

"Betul kami sudah banyak menerima aduan itu (wartawan peminta duit) baik dari kades, maupun para pekerja proyek maupun yang lainnya," kata Ketua PWI Tuban Pipit Wibawanto kepada BANGSAONLINE.com setelah menghadiri acara jumpa pers wartawan dengan Humas dan Media Pemkab Tuban, Senin (16/4).

Bahkan ia mengaku juga menerima aduan bahwa oknum wartawan tersebut menggunakan nama PWI untuk meminta-minta duit kepada kades, pekerja proyek, dan kepala sekolah maupun pada narasumber yang lain. Terkait adanya aduan tersebut, Pipit menegaskan jika tidak ada wartawan yang tergabung dalam PWI meminta-minta duit, apalagi memeras.

"Kami tegaskan, bahwa PWI Tuban tidak seperti itu. Apalagi memeras dan menakut-nakuti yang ujung-ujungnya minta duit. Jika ada oknum wartawan yang nakal atau memeras, silakan laporkan ke polisi saja," terang pria yang kini melanjutkan jenjang S2 di Unair Surabaya tersebut.

Baca Juga: Disupport PT UTSG, PWI Santuni Keluarga Almarhum Wartawan di Tuban

"Masyarakat harus cerdas, dan bisa membedakan mana yang benar-benar wartawan, mana yang abal-abal," ungkapnya.

Hal yang sama dilontarkan Ketua RPS Tuban, Khoirul Huda. Ia mengaku pernah mendapat aduan dari pihak pemborong proyek dan pihak rumah sakit di Tuban lantaran dimintai sejumlah uang oleh oknum wartawan. Bahkan, mereka menanyakan apakah oknum wartawan itu anggota RPS.

"Sekali lagi kami tegaskan, bahwa wartawan yang tergabung dalam RPS tidak melakukan praktik seperti itu. Jika ada oknum wartawan seperti itu silakan laporkan pada pihak yang berwajib," jelas Huda.

Baca Juga: Puncak Peringatan HPN 2024, PWI Tuban Ajak Kades Diskusi Bareng Dewan Pers

Pria yang juga aktif di Ansor Tuban itu menyampaikan bahwa tindakan meminta uang kepada narasumber adalah bentuk pemerasan yang menyalahi kode etik jurnalistik. "Oleh sebab itu, segera melapor bila masayarakat menjadi pemerasan wartawan abal-abal yang hanya bermodalkan ID card. Bila perlu tanyakan kartu Uji Kompetensi Wartawan-nya (UKW)," sarannya.

Huda mengimbau agar ke depan masyarakat Tuban tidak tertipu dengan adanya wartawan abal-abal. "Setelah wawancara atau sejenisnya, bila meminta uang jangan dikasih. Apalagi oknum wartawan itu memeras pada narasumbernya," pungkasnya. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO