Ternak Lebah Tradisional, Nurdin Berdayakan 12 Pekerja Lokal

Ternak Lebah Tradisional, Nurdin Berdayakan 12 Pekerja Lokal

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Adakah pekerjaan asyik dan seru yang bisa mendatangkan keuntungan besar?

Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh Muhamnad Nurdin. Seorang entrepreneur asal Desa Rubaru Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep ini telah memberikan bukti kuat bahwa pekerjaan yang sekarang digeluti sangatlah seru.

Baca Juga: Pererat Silaturrahim dan Kolaborasi, TDA Jatim 1 Gelar Family Fun Camp Bersama Keluarga

Nurdin, bersama 12 orang pekerjanya, setiap hari hanya berurusan dengan sari bunga, lebah dan madu.

Alkisah, sekitar lima tahun yang lalu (2013), ia nekat membuka lahan ternak lebah di kampungnya. Usaha ini tergolong sedikit dilirik banyak orang. Maklum, mungkin sebagian orang berpikir pendek, bahwa lebah adalah makhluk kecil yang bertahan hidup di hutan dan celah-celah bebatuan. Makhluk jenis serangga ini tidak memiliki kaitan apapun dengan pengembangan ekonomi masyarakat.

Di benak Nurdin, lebah adalah serangga yang bisa mendatangkan keuntungan besar dan berlipat. Lebah adalah lahan pengembangan ekonomi keluarga.

Baca Juga: Bosa Jasa: Solusi Urus Izin Usaha Mudah dari Rumah Saja

Maka di awal 2013, tanpa ragu ragu-ragu, Nurdin merintis usaha ternak lebah tradisonal. Saat itu, ia berjibaku sendirian. Namun kerja kerasnya berbuah hasil. Pada tahun 2018, ini ia bisa menghasilkan 700 botol per panen. Omzet Nurdin bisa mencapai 105 juta per 45 hari, siklus masa panen lebah pada umumnya. Adapun harga per botol dipatok dengan harga sangat terjangkau, yakni 150 ribu rupiah.

"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur kepada Gusti Allah, lebah-lebah ini telah memberikan lapangan pekerjaan untuk saya dan orang lain," papar Nurdin.

Baca Juga: Hadiri Workshop Literasi dan Inklusi Keuangan, Pj Wali Kota Kediri Berikan Arahan kepada Pelaku UMKM

Proses ternak lebah yang dilakukan Nurdin terbilang cukup unik. Sangat tradisional dan seru. Selama ini, ia seringkali pindah-pindah tempat guna mencari sari bunga untuk lebah-lebahnya. Di mana terdapat musim sari bunga, di disitulah Nurdin dan koloni lebahnya bermukim. Biasanya, ia sering masuk ke daerah Lenteng, Manding, dan Rubaru untuk mendapatkan sari bunga ternak lebahnya.

Setelah masa panen, madu asli dengan kualitas tinggi ini dikirim langsung kepada para pelanggan yang ada di wilayah Madura, Surabaya, Malang, Jakarta, Bandung dan Bali. "Nurdin, selamat dan sukses taretan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Komunitas Disabilitas Kota Pasuruan Raup Cuan dari Lampu Hias':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO