Polres Mediasi Kericuhan Mahasiswa Papua dan Warga Kota Malang

Polres Mediasi Kericuhan Mahasiswa Papua dan Warga Kota Malang John Giai didampingi temannya dari Aliansi Mahasiswa Papua, saat memberikan keterangan kepada awak media di Mapolres Malang Kota, atas kericuhan yabg terjadi, Senin (02/07). foto : Iwan Irawan/BANGSAONLINE

MALANG, BANGSAONLINE.com - Kericuhan antara masyarakat Kampung Dinoyo Jl. MT Haryono gang 8C RT 03 RW 04 Lowokwaru Kota Malang dengan mahasiswa Papua yang ada di Malang, diduga akibat adanya miskomunikasi.

Menurut AKBP Asfuri, Kapolres Malang Kota, miskomunikasi muncul ketika pemuda atau mahasiswa Papua ingin menggelar diskusi sekaligus nonton bareng atas kemerdekaan Papua Barat.

Baca Juga: Kronologi Sepasang Kekasih Pegawai Hotel di Batu Buang Janin Hasil Aborsi di Toilet

"Warga tidak menghendaki dan meminta tidak dilanjutkan acaranya. Kebetulan saat itu bertepatan kontrakannya sudah habis," jelas Kapolres.

Meski dilarang oleh warga, namun mahasiswa Papua ngotot melanjutkan, sehingga miskomunikasi tidak terhindarkan. "Namun pertikaian tidak sampai lama, dan tidak ada korban jiwa. Hanya sedikit kerusakan,” papar Kapolres, seraya berharap agar pemberitaan soal itu tidak diperlebar jauh.

Polres sendiri, siang ini pukul mengumpulkan anggota Forkopimda dan elemen masyarakat yang bersengketa di aula Rupatama Polres, Senin (02/07).

Baca Juga: Polres Batu Ringkus Sejoli yang Diduga Aborsi Janin di Luar Nikah

Versi warga, kericuhan berawal dari habisnya kontrakan rumah yang akan dipakai sebagai sekretariat diskusi dan nonton bareng kemerdakaan Papua Barat oleh mahasiswa Papua.

"Kericuhan terjadi sekitar pukul 17.00, sebelum didatangi pengurus RT/RW di kontrakannya," ucap Deni Prasetyo, salah seorang warga dekat TKP.

Sementara Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung mengatakan, kericuhan terjadi lantaran pemuda asal Papua menonton video yang diduga bermaterikan gerakan Papua Merdeka.

Baca Juga: Mahasiswa Demo ke KPU Kota Malang, Tolak Calon Kepala Daerah Eks Narapidana

"Namun, situasi sudah kondusif. Demi keamanan, beberapa pemuda Papua diamankan kepolisian," ujar Kombes. Pol Frans Barung.

John Giai, koordinator Aliansi Mahasiswa Papua bersama belasan rekan lainnya saat menandatangani mediasi menuturkan, dirinya bersama teman lainnya sudah 9 tahun berada di Kelurahan Dinoyo.

"Ini menunjukkan jika kami menjalin komunikasi dengan baik warga Dinoyo. Namun saat ini, kami merasa ruang demokrasi sudah ditutup rapat oleh pihak aparat. Kami menonton film Papua Merdeka, sebagai pembelajaran sejarah dan mensupportnya," papar John.

Baca Juga: Polisi Gerebek Pabrik Miras di Kota Batu, Ratusan Botol Siap Edar Disita

“Kami menghendaki, aset yang disita mesti kembalikan berupa 8 unit laptop, 4 unit hp, 4 unit kendaraan bermotor, mengembalikan nama baik mahasiswa Papua, dan Kapolsek Lowokwaru mesti dimutasi karena tidak bisa mengamankan warga yang diintimidasi," tegasnya.

"Satu teman juga mesti dibebaskan yang sudah ditahan. Karena penahanannya tidak pada lokasi kejadian," pungkasnya. (iwa/thu/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO