Gua di Bawah Tambang Kapur Semanding Ternyata Memiliki Ornamen Unik dan Langka

Gua di Bawah Tambang Kapur Semanding Ternyata Memiliki Ornamen Unik dan Langka Ornamen unik yang tersimpan di Gua yang ditemukan di Desa Jadi, Kecamatam Semanding, Kabupaten Tuban. foto: BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Penemuan gua cantik yang berada tepat di bawah tambang batu kapur di Desa Jadi, Kecamatam Semanding, Kabupaten Tuban beberapa waktu lalu mengundang perhatian dari berbagai elemen masyarakat. Kali ini Asosiasi Wisata Gua Indonesia (Astaga) bekerja sama dengan Mahasiswa Pecinta Alam (Mahipal) Unirow Tuban melakukan penelusuran dan pemetaan kondisi di dalam gua.

Baca Juga: Diikuti 41 Regu, Tuban Specta Night Carnival Berlangsung Meriah

Gua yang berada di ketinggian 97 mdpl dengan koordinat 06°56'18.3" S 111°59'52,7" E ini sebelumnya ditemukan penambang batu kapur. Berdasarkan penelitian Astaga dan Mahipal Unirow, gua tersebut termasuk memiliki air resapan yang sangat bagus. 

“Air resapan dari permukaan ini menjadi salah satu penyebab bermunculannya ornamen,” ujar Ketua Mahipal Unirow, Taufikurrohman kepada BANGSAONLINE.com, Senin (6/8).

Gua tersebut memiliki kedalaman vertikal 6 meter dan panjang lorong hingga 214 meter. Di masing-masing lorong mempunyai variasi keindahan ornamen yang berbeda-beda. Bahkan ornamen itu tergolong langka dan jarang ditemukan di daerah karst Tuban maupun karst daerah Utara Jawa.

Baca Juga: Pemandian Bektiharjo Bertahan di Tengah 'Gempuran' Wisata Baru

“Gua ini berujung pada kolam yang kita belum ketahui kedalaman dan panjangnya. Belajar dari gua Jati Jajar yang berada di Kebumen, di balik kolaman tidak menutup kemungkinan juga ditemukan lorong dan ornamen lain,” imbuhnya.

Sebagai kelompok pemerhati gua dan lingkungan, Astaga dan Mahipal mengambil langkah awal dengan pemetaan dan pendataan potensi yang ada. Hal ini dimaksudkan sebagai langkah awal memproteksi gua dan lingkungannya.

Baca Juga: Wahana Rumah Horor Indonesia di Tuban Diserbu Pengunjung, Tiap Hari Terjual 1.000 Lebih Tiket

Menurut Taufikurrohman, banyak potensi yang bisa kembangkan dengan pengelolaan yang lebih strategis. “Namun semua itu perlu adanya campur tangan dari berbagai pihak. Butuh sinergi dari berbagai lini baik pemerintah, masyarakat, maupun pemerhati gua. Kita sebagai pemerhati gua dan lingkungan akan mengembalikan sepenuhnya kepada pihak desa maupun pemerintahan daerah atas kebijakan yang akan diambil untuk gua ini,” pungkasnya.

Sebatas diketahui, gua tersebut ditemukan oleh Sudariono (35), salah satu warga yang menambang batu kapur di lahan miliknya sendiri. Bersama empat penambang lainnya, ia kaget karena terdapat lubang yang mengeluarkan angin dari bawah saat menambang. Setelah lubang itu diperbesar, ternyata terdapat gua di dalamnya. (gun/rev)

Baca Juga: Beri Makan Monyet dan Ikan, Tradisi Sedekah Bumi Masih Lestari di Sendang Bektiharjo Tuban

Baca Juga: Khofifah: Tinggal Pilih, di Jatim Ada 1.396 Wisata, ini Destinasi Eksotik Tiap Kabupaten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO