SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Salah satu kampanye sosial yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan bahaya kanker payudara bagi perempuan adalah dengan menggelar Pink October. Selain itu, Pink October juga sebagai bentuk dukungan dan kepedulian terhadap para survivor penderita kanker untuk terus bersemangat dan selalu termotivasi dalam melakukan pengobatan.
”Kanker bisa menjadi ancaman serius baik secara sosial dan sisi ekonomi, karena memerlukan biaya besar dalam mengobatinya. Oleh sebab itu, budaya hidup sehat harus disebarluaskan untuk meminimalisir terjadinya kanker,” jelas Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Jawa Timur, Drs. Hj. Nina Soekarwo, M.Si pada acara Pink October 2018 Jatim Care to Cancer di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (20/10) kemarin.
BACA JUGA:
- Terbantu Kacamata Gratis, Didik Warga Kota Kediri Puas dengan Layanan JKN
- Ingin Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit? RSU Kusuma Pamekasan Perkenalkan Metode ILA WELA
- Anti Belang, ini Tips Memilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif
- Pj Gubernur Jatim dan Menteri Kesehatan Resmikan Layanan Imunoterapi Kanker di RS Bhayangkara
Dijelaskan Bude Karwo, sapaannya, dengan diadakan kegiatan pink october ini mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dengan cara meningkatkan perilaku hidup sehat. Pink October menjadi hal baru dalam mengedukasi masyarakat, yang dikemas dengan hal baru dan variasi tujuannya adalah masyarakat lebih sadar akan kanker pada wanita.
"Hidup sehat bisa dilakukan melalui berbagai cara di antaranya olahraga minimal 30 menit, tidak stres, bersemangat dalam kehidupan dan selalu berpikiran positif. Gerakan seperti ini, tidak berhenti hanya dengan adanya peringatan saja, akan tetapi juga melakukan penggalangan dan dukungan ke berbagai pihak akan bahanya kanker payudara," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo menuturkan kegiatan Pink October merupakan kegiatan positif, konkret, nyata dan bermanfaat. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian semua kalangan akan bahayanya kanker payudara. Banyak hal yang harus dipahami, dipelajari, dan disosialisasikan terkait kanker payudara, khususnya bagi perempuan.
"Tren kanker payudara meningkat tiap tahun dan menjadi penyebab kematian dan kesakitan pada manusia. Trennya dari tahun 2007 sampai dengan 2013 meningkat dari 1,4 per mil menjadi 1,6 per mil. Hal semacam ini membuat prihatin, maka tidak hanya kegiatan Pink October, saja tapi ada gerakan sosial ke situ yang bertujuan untuk mensosialisasikan bahaya kanker payudara,” ujar Pakde Karwo sapaan akrabnya.