BPBD Pamekasan Gelar Seminar dan Evaluasi Program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana 2018

BPBD Pamekasan Gelar Seminar dan Evaluasi Program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana 2018 Pj Sekdakab Pamekasan Muhammad Alwi saat hadir dalam seminar dan Evaluasi Program Destana.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar Seminar dan Evaluasi Program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) Tahun 2018 di Hotel Cahaya Berlian, Jalan Raya Panglegur, Pamekasan, Rabu (26/12).

Pj Sekda Mohammad Alwi yang mewakili Bupati Pamekasan membuka seminar dan membacakan sambutannya mengatakan, bahwa pada tanggal 29 Maret 2018 yang lalu telah dibentuk beberapa desa/kelurahan tangguh bencana (Destana), sesuai laporan Kepala BPBD.

Baca Juga: Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Pj Bupati Pamekasan Berikan Hadiah untuk Veteran

"Di mana dengan destana diharapkan para pengambil kebijakan di tingkat desa mengetahui dan dapat menerapkan langkah-langkah yang dilakukan apabila terjadi bencana," katanya.

Menurutnya, saat ini di Pamekasan di satu sisi ada daerah yang rawan bencana sementara di sisi lain ada daerah yang tangguh bencana. Kondisi ideal yang diharapkan adalah semua desa/kelurahan di Kabupaten Pamekasan memiliki ketangguhan dalam menghadapi bencana.

"Sejak tahun 2016 sampai saat ini, dari 189 desa/kelurahan yang ada, kita baru memiliki 10 destana yang terdiri dari 6 kelurahan dan 4 desa. Dan itupun masih pada level pratama belum madya apalagi utama," ujarnya.

Baca Juga: Kompensasi dan Ganti Rugi Tak Jelas, Nelayan Pamekasan Khawatirkan Survei Migas PT Anugerah

Lebih lanjut Pj Sekda yang membacakan sambutan bupati meminta Kalaksa BPBD untuk memprogramkam secara kontinyu pembentukan destana. "Target minimal pada akhir jabatan saya mencapai 50 persen wilayah Pamekasan merupakan wilayah tangguh bencana. Namun saya tekankan pembentukan itu bukan administratif saja, melainkan secara esensi, para steakholder didesa benar-benar paham apa yang perlu dilakukan saat menghadapi bencana. Sedangkan untuk yang sudah dibentuk saya minta untuk terus dipantau dan dibina sehingga kemampuannya lebih baik lagi, dari yang pratama menjadi madya dan menjadi utama," pungkasnya.

Sementara Kepala BPBD Pamekasan Akmalul Firdaus menyampaikan, kegiatan ini dimaksudkan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan fasilitasi Destana tahun anggaran 2018.

"Ini sebagai tindak lanjut dari proses pelaksanaan program dan sebagai langkah penilaian endline ketangguhan destana yang telah disusun oleh kelompok kerja dari desa/kelurahan peserta kegiatan," katanya.

Baca Juga: Bawaslu Pamekasan akan Kirim Surat ke Pj Bupati Buntut 5 Kades yang Diduga Langgar Netralitas

Kegiatan seminar dihadiri Pj Sekda Pamekasan, Mohammad Alwi, dan Kepala BPBD Pamekasan, Akmalul Firdaus, Kepala OPD terkait, fasilitator destana sebagai pemateri, Forpimka Pamekasan dan Pademawu, peserta serta tamu undangan lainnya.

Sedangkan peserta seminar kegiatan dari Desa Lemper, Desa Sumedangan, Kelurahan Barurambat Timur untuk Kecamatan Pademawu, dan untuk Kecamatan kota meliputi Kelurahan Kangenan serta Desa Jalmak.

Seminar tersebut dikuti oleh 150 peserta dimana masing-masing desa/kelurahan mengirim dutanya sebanyak 25 orang termasuk kepala desa/lurah, Bhabinkamtibmas dan Babinsanya. (err/dur)

Baca Juga: Diduga Dukung Bakal Calon Bupati Tertentu, Lima Kades di Pamekasan Penuhi Panggilan Bawaslu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO