Dinkes Gresik Minta Masyarakat Waspada Fogging Liar

Dinkes Gresik Minta Masyarakat Waspada Fogging Liar Petugas saat melakukan fogging.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap pihak swasta yang melakukan penyemprotan (fogging) liar. Pasalnya, pihak-pihak yang melakukan fogging liar itu ditengarai memungut uang dari warga.

Hal ini disampaikan oleh Plt Sekretaris Dinkes, dr. Mukhibatul Khusnah didampingi Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Sutrisno, Jum’at (25/1). "Penyemprotan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan tidak berbayar alias gratis karena didanai pemerintah, masyarakat tidak dibebani biaya," ujarnya.

Baca Juga: Basmi Jentik Nyamuk, Camat Balongpanggang Bagikan Ikan Cupang

"Fokus tempat yang disemprot adalah tempat yang memang sudah ditetapkan sebagai daerah endemis demam berdarah dengue, di mana sudah ada penderita positif DB dan telah direkomendasi dari Puskesmas setempat," sambungnya.

Untuk itu, ia memastikan apabila ada yang melakukan penyemprotan kemudian meminta uang, maka bukan dari Dinkes. "Masyarakat saya minta untuk melaporkan ke Puskesmas setempat atau ke Dinas Kesehatan Gresik," pintanya.

Khusnah menjelaskan ada sejumlah ketentuan dalam melakukan fogging, sehingga tidak asal mengeluarkan uap. "Obat yang digunakan harus betul-betul manjur, bermanfaat dan aman. Komposisi obat dan bahan lain sebagai media penyemprotan harus sesuai. Dan yang penting lagi, obat tersebut harus sesuai standard WHO maupun dari Kementerian Kesehatan RI dan dapat dipastikan membunuh nyamuk aedes aegypti," paparnya.

Baca Juga: Korban Demam Berdarah di Gresik Sosialisasikan Pencegahan DBD

Tercatat selama bulan Januari 2018, Dinkes Gresik sudah melakukan penyemprotan di 12 titik daerah endemis DBD. Dikatakan Khusnah, 12 titik daerah endemis tersebut yaitu di Desa Ngabetan, Dusun Jurit Desa Iker-Iker Geger, Wedani, dan Guranganyar. 4 titik tersebut berada di Kecematan Cerme.

Di Kecamatan Benjeng meliputi Desa Sirnoboyo pada 2 titik, Munggugebang dan Desa Klampok. Untuk Kecamatan Gresik, yakni Desa Klotok Balongpanggang, Desa Kertosono Sidayu, Desa Kemangi Bungah, dan Kelurahan Gending .

"Tahun 2019, kami diberi anggaran fogging untuk 75 titik atau 150 fokus. Biasanya untuk pemberantasan mewabahnya DBD, kami tidak merekomendasikan penyemprotan. Penyemprotan hanya dilakukan pada daerah endemis di mana sudah ada penderita positif DBD," terangnya.

Baca Juga: Bupati Sambari Minta Masyarakat Waspada DB

"Untuk mengantisipasi berjangkitnya DBD, saya sarankan melakukan 3M plus, yaitu menutup penampungan air, menguras bak mandi, mendaur ulang barang bekas. Plusnya memelihara ikan, memakai kelambu, menebar abate, dan menanam tanaman pengusir nyamuk," sambungnya.

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto pada tahun 2016 telah mencanangkan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik). Saat itu, bersama Ibu Ketua TP PKK Kabupaten Gresik Maria Ulfa Sambari juga mencanangkan Siap Cari jentik cegah demam berdarah sekarang (Si Cantik Cerdas). (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO