Derita Petani Benjeng Korban Banjir Luapan Kali Lamong

Derita Petani Benjeng Korban Banjir Luapan Kali Lamong Johan, salah satu petani di Desa Munggugebang, Kecamatan Benjeng sedang menyelamatkan padinya yang belum terendam banjir.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dampak banjir luapan Kali Lamong membuat sejumlah petani di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, kelimpungan. Seperti yang dialami Johan (35), petani di Desa Munggugebang, Kecamatan Benjeng.

Menurut Johan, kembali meluapnya Kali Lamong, Jumat (5/4) sore, membuat puluhan hektar areal persawahan padi di Desa Munggugebang terendam banjir. Kepada BANGSAONLINE.com, ia menyatakan sedikitnya ada 12 hektar lahan padi yang terendam banjir luapan Kali Lamong.

Baca Juga: Luluk-Lukman Sapa Warga Gresik Selatan, Janji Tuntaskan Banjir dan Pengangguran

"Saat ini, rata-rata usia padi antara 2 minggu sampai 20 hari. Setelah terendam rusak semua tanaman padi. Hancur Mas," paparnya. "Ya begini ini derita petani kalau Kali Lamong sudah meluap," imbuhnya.

Hal ini membuat ia merugi. Sebab, rata-rata biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk tanam, mulai benih, biaya tanam, pupuk, dan obat-obatan mencapai antara Rp 2,5-3 juta per hektar. "Seperti sawah saya kemarin sudah saya pupuk. Pupuknya satu sak Rp 225 ribu dan kalau 1 hektar habis kurang lebih 6 sak. Itu belum kebutuhan lainnya," ungkapnya.

Terkait hal ini, Johan berharap Pemkab dan DPRD Gresik serius menagani Kali Lamong agar tidak kembali meluap. "Kasihan orang kecil, para petani setiap tahun jadi korban banjir luapan Kali Lamong," terangnya.

Baca Juga: Tanggul Jebol, Banjir Luapan Kali Lamong Gresik Meluas, Kecamatan Cerme Terendam

"Masyarakat jangan hanya terus-terusan diberikan bantuan sembako saat banjir melanda meraka. Namun, tolong beri kami solusi konkret agar Kali Lamong tak kembali meluap," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO