Petakan Potensi Politik Uang, Bawaslu Sidoarjo Sebut Dua Dapil ini Rawan

Petakan Potensi Politik Uang, Bawaslu Sidoarjo Sebut Dua Dapil ini Rawan Ketua Bawaslu Sidoarjo, Haidar Munjid.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan pemilu 2019 semakin dekat, potensi-potensi kecurangan pun semakin kentara. Bahkan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sidoarjo telah memetakan daerah-daerah yang berpotensi rawan money politic atau politik uang.

Dari enam daerah pilihan (dapil) yang ada, ada dua dapil disebut-sebut paling rawan. Yakni dapil 2 meliputi Kecamatan Candi, Tanggulangin, Porong, dan Jabon. Serta dapil 5 yang meliputi Kecamatan Sukodono dan Taman.

Baca Juga: Kampanyekan Pilkada Damai, Polresta Sidoarjo Sebar Imbauan Anti-Hoaks

Dapil 2 masuk kategori rawan karena pertarungan di sana cukup sengit. Ada sekitar 10 orang incumbent yang kembali mencalonkan diri sebagai legislatif melalui daerah ini. Belum lagi calon-calon baru yang terbilang cukup kuat. Padahal, hanya delapan kursi jatah dari dapil tersebut.

Sedangkan dapil 5, terbilang rawan karena juga ada beberapa tokoh masyarakat yang maju bersaing dengan beberapa incumbent serta politikus-politikus ternama di Kota Delta.

"Ya, pantauan Bawaslu memang dua dapil itu sangat ketat kondisinya. Pertarungan di sana cukup sengit," ungkap Ketua , Haidar Munjid.

Baca Juga: Genjot Partisipasi Pemilih, KPU Jatim Gandeng PPI Sidoarjo Sosialisasi Pilkada Serentak 2024

Melihat potensi itu, Bawaslu pun mengaku lebih maksimal dalam melakukan pengawasan di dua dapil tersebut. Utamanya untuk mencegah terjadinya serangan fajar, serta praktik-praktik politik uang lain yang berpotensi terjadi di sana.

Haidar mengaku pihaknya telah mempersiapkan timnya mulai dari pengawas kota hingga pengawas di TPS. Tapi bukan berarti daerah lain tidak diawasi, semua dipelototi oleh petugas. Hanya saja, daerah yang potensinya lebih besar pengawasannya juga lebih intensif.

"Selain pengawas ditingkat TPS, kecamatan dan Kota, Bawaslu juga menggandeng jajaran kepolisian dan KPU serta tokoh masyarakat untuk sama-sama menjaga agar pelaksanaan pemilu tahun ini berjalan aman, damai, dan lancar," lanjut dia.

Baca Juga: Bawaslu Sidoarjo Sebut Rumah Data Jadi Sarana Ukur Kinerja Pengawasan

Dalam pengawasan dan pencegahan praktik money politic, diungkapkannya bahwa Bawaslu juga berkeliling menggunakan Mobil Patroli Bersama. Enam mobil patroli yang disediakan oleh Bawaslu Pusat akan dimaksimalkan saat hari tenang pemilu.

Selain patroli di hari tenang, Bawaslu juga akan menggelar apel kesiapan bagi ribuan pengawas yang tersebar dimasing-masing Tempat Pemungutan Suara di Sidoarjo.

"Kurang lebih 5.579 pengawas yang tersebar di TPS yang ada di 349 desa, 18 Kecamatan Se-Kabupaten Sidoarjo akan kami persiapkan untuk menyambut pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019 ini," tambahnya.

Baca Juga: Pemilih Harus Seberangi Sungai Menuju TPS, Bawaslu Sidoarjo Minta KPU Tambah TPS

Di sisi lain, Bawaslu juga mempersilakan warga untuk melapor lewat hotline yang ada jika melihat atau mengetahui ada pelanggaran. Khususnya politik uang.

"Kami membuka lebar pintu laporan bagi warga yang menemukan bentuk pelanggaran money politik jelang pemilu nanti. Bawaslu berjanji akan menindaklanjuti semua aduan atau laporan yang masuk," pungkasnya. (cat/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO