Gara-gara Berikan Reward kepada Caleg Abdul Rochim, PDAM Jember Didemo Mahasiswa

Gara-gara Berikan Reward kepada Caleg Abdul Rochim, PDAM Jember Didemo Mahasiswa Aksi para mahasiswa saat demo sambil menyerahkan Galon Award untuk menyindir PDAM Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Diduga telah memberikan reward kepada Abdul Rochim, suami Bupati Jember Faida, yang merupakan calon legislatif DPR RI, puluhan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa damai di depan kantor PDAM Jember.

Mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Jember itu menyindir pemberian reward prestasi terhadap Abdul Rochim sebagai konsumen yang membeli produk air minum Hazora terbanyak. Mereka menilai tidak ada data valid yang ditemukan, mengenai jumlah pasti berapa banyak Abdul Rochim membeli produk air minum Hazora milik PDAM Jember itu.

Baca Juga: BPS Jember Sebut Kenaikan Tarif Air Minum Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar November 2022

Dalam aksinya, para mahasiswa juga memberikan Galon Award dan sertifikat kepada PDAM Jember.

Sementara itu, pihak PDAM Jember melalui Dirut PDAM Jember Ady Setiawan menyampaikan, bahwa Abdul Rochim berhak mendapat reward, karena telah membeli produk air minum Hazora sebanyak 100 ribu boks.

Baca Juga: Mantan Dirut Perumdam Tirta Pandalungan Raih Gelar Doktor Kedua di Unej

"Itu dalam kurun waktu satu tahun, dari tahun 2018. Kemudian juga pihak RSD dr. Soebandi, itu 50 ribu boks. Tapi kenapa rumah sakit itu tidak didemo, biar sama," kata Ady saat dikonfirmasi wartawan di depan kantor PDAM Jember, Senin siang (8/4).

Ady menegaskan, bahwa pemberian reward tersebut adalah bagian dari trik marketing perusahaan. "Pure hanya bersifat bisnis, tidak ada muatan politik apapun. Kalau mencintai Hazora, ya minum dan beli produk kami. Sehingga nantinya dapat menjadi pertimbangan untuk mendapat reward serupa," katanya. 

Saat ditanya apakah ada tokoh lain atau lembaga atau perusahaan lain yang juga pernah mendapat reward tersebut, Ady mengakui tidak ada. "Ya tidak ada, standarisasi kami 100 ribu itu, kalau kurang dari itu ya tidak dapat reward. Yang menentukan standarnya juga kami sendiri (PDAM) Jember, bahkan kami SK kan juga," ungkapnya.

Baca Juga: Audit Perumdam Tirta Pandhalungan Jember, Hasilnya WTP

"Ada juga agen-agen di toko, camat, dan lembaga lain membeli hazora tapi tidak sebanyak standar kami, ya tidak dapat reward," imbuhnya.

Di sisi lain, melalui siaran pers yang disampaikan, LMND Jember menuding bahwa pemberian reward kepada Abdul Rochim merupakan bentuk nepotisme. Sebab, Abdul Rochim notabene merupakan suami dari Bupati Jember, Faida.

"LMND menyayangkan tindakan arogan dan penyimpangan dalam memanfaatkan fasilitas dan jabatan Bupati Jember terkait fungsi lembaga pemerintah daerah, dan programnya untuk politik praktis, dan sangat tidak etis," dalam siaran pers tertulis LMND.

Baca Juga: Awal 2021, Perumdam Tirta Pendalungan Jember Terima Award Winner

"Selain itu juga disayangkan, Hazora sebagai perusahaan di bawah PDAM Jember yang tidak bersifat netral dalam masa pemilu," lanjut tulisan tersebut. 

Setelah melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor PDAM Jember, sejumlah mahasiswa LMND Jember melanjutkan aksinya di depan Pendapa Wahyawibawagraha untuk menemui Bupati Jember Faida, dan suaminya Abdul Rochim. (yud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO