Tekan HIV/AIDS, RSUD Bangil Punya Poli VCT

Tekan HIV/AIDS, RSUD Bangil Punya Poli VCT dr. Darmi Sapto yang siap melayani di Poli VCT.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Pasuruan menempati ranking 7 se-Jawa Timur sebagai wilayah dengan kasus HIV-AIDS terbanyak.

Untuk menekan angka HIV-AIDS, di terdapat Poli yang khusus melayani masalah tersebut, yakni Poli VCT, yang setiap harinya siap melayani penderita penyakit HIV. Penderita HIV-AIDS akan dilayani langsung oleh dr. Darmi Sapto.

Baca Juga: Upaya Tingkatkan Angka Harapan Hidup, RSUD Bangil Tambah Ruang Medis Anak

Poli VCT disetiap harinya dapat melayani 15 hingga 25 orang pasien, mulai dari konsultasi, cek penularan HIV, hingga pencegahan penyakit yang sangat berbahaya tersebut.

Tercatat di Kabupaten Pasuruan sudah ada sebanyak 2.000 (dua ribu) penderita HIV. Bahkan selama kurun waktu 2012 hingga 2019, ditemukan peningkatan angka penderita HIV-AIDS sebanyak 2 kali lipat, atau dapat dikatakan sejak Poli VCT ada di .

Menurut dr. Darmi Sapto, pencegahan HIV sejatinya dapat dilakukan dengan cara tidak melakukan hubungan seks yang berisiko, tidak berbagi jarum suntik, skrining darah donor & organ tubuh, mengikuti program pencegahan HIV dari ibu ke anak, dan menerapkan kewaspadaan standar (pada tenaga kesehatan).

Baca Juga: Perawatan Akses Jalan ke RSUD Bangil Gunakan Anggaran Internal

"Orang yang sedang dalam tahap HIV tidak bisa dikenali. Mereka tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit. Status terinfeksi HIV dapat diketahui setelah mengikuti tes HIV disertai konseling," terang dr. Darmi Sapto.

HIV adalah sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS muncul setelah virus HIV menyerang sistem kekebalan kita selama lima hingga sepuluh tahun lebih. Hal ini mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menjadi lemah sehingga lebih mudah terserang penyakit.

Dalam proses perjalanan HIV menuju AIDS yakni terbagi menjadi sebanyak 4 stadium. Stadium pertama memakan waktu 1-3 bulan bahkan sampai 6 bulan, stadium kedua selama 5 sampai 10 tahun, stadium ketiga memakan waktu lebih dari 1 bulan, dan stadium keempat yang merupakan fase puncak, yakni penderita mengalami sindrom wasring HIV, pneumonia pneumocystis, infeksi herpes simpleks, kandidiasis esofagus, tuberkulosis di luar paru, sarkoma kaposi, infeksi sitomegalovirus hingga histoplamosis. (adv/par/rev)

Baca Juga: Kepuasan Masyarakat pada RSUD Bangil Turun, ini Saran Ketua Komisi IV

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO