Pedagang Bendera Musiman dari Luar Madura 'Serbu' Pamekasan

Pedagang Bendera Musiman dari Luar Madura Pedagang pernak-pernik kemerdekaan di sekitar monumen Arek Lancor.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Sudah menjadi pemandangan yang lumrah setiap menjelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, para pedagang bendera, umbul-umbul, dan pernak-perniknya bertebaran di Pamekasan.

Para pedagang bendera musiman itu menggelar lapak dagangannya di sejumlah titik. Di antaranya di kawasan monumen Arek Lancor, Jl Jokotole, Jl Kabupaten, juga di sepanjang Jl Trunojoyo.

Baca Juga: Peringati HUT Ke-76 RI, Karang Taruna Jaya Bhakti Pamekasan Gelar Beragam Lomba Virtual

Para pedagang itu kebanyakan datang dari luar daerah. Rustandi (48) misalnya. Ia mengaku datang dari Kota Bandung bersama 24 temannya sesama pedagang bendera. "Rata-rata para pedagang bendera dari Bandung, kami menyebar di beberapa kota di Pulau Madura," ungkapnya.

"Barang dagangan yang kami bawa berupa bendera ukuran kecil hingga ukuran besar dengan harga antara Rp 20.000 hingga Rp 180.000. Untuk bendera panjang yang dipasang di pinggir atap perkantoran dengan panjang antra 5 meter hingga 10 meter, dengan gambar garuda, harganya berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 250.000," ujarnya, Selasa (06/08/19) sore.

"Sementara untuk bendera jenis umbul-umbul dengan ukuran tinggi antara 3 - 4 meter, harganya dari Rp 100.000 hingga Rp 150.000. Namun untuk saat ini, warga yang membeli sebatas bendera kecil dan bendera panjang bergambar garuda," tambahnya.

Baca Juga: Sambut HUT Ke-76 RI, Polres Pamekasan Gelar Apel Gerakan Serentak Polda Jatim Bagikan 76.000 Bendera

Rustandi mengaku, jika tahun-tahun sebelumnya ia membawa dagangan sebanyak 6 karung, tapi kali ini 10 karung bendera. Ia optimis semua barangnya ini laku terjual, karena tahun lalu dalam waktu dua minggu, sebelum 17 Agustus, barangnya sudah habis.

Selain pedagang dari luar daerah, juga ada pedagang lokal. Syar'i (37) salah satunya. Namun, ia mengutarakan, menjamurnya pedagang bendera musiman tidak mempengaruhi omzet penjualannya.

"Dari tahun 2000 sampai sekarang penjualan bendera tiap menjelang 17 Agustus tidak berubah, pembeli kami bukan hanya orang umum, tetapi juga kantor-kantor yang membutuhkan kwitansi untuk pembelian pernak-pernik agustusan," pungkas Syafi'i. (err/rev)

Baca Juga: Masih Pandemi, Penjualan Atribut Agustusan di Pamekasan Anjlok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO