Dipimpin Politikus PKS, Sekelompok Warga Datangi Kantor Bupati Pacitan Tolak Kegiatan Sedekah Laut

Dipimpin Politikus PKS, Sekelompok Warga Datangi Kantor Bupati Pacitan Tolak Kegiatan Sedekah Laut Ilustrasi sedekah laut.

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sekelompok orang yang mengatasnamakan sebagai umat Islam mendatangi Kantor Bupati , Jumat (30/8). Dipimpin Handoyo Aji, anggota DPRD dan Heri Bahtiar, wartawan sebuah media elektronik, mereka mendesak agar Pemkab membatalkan kegiatan sedekah laut yang digagas Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) . Menurut mereka, kegiatan sedekah laut merupakan perbuatan syirik.

"Silaturahmi ini dalam rangka kebaikan. Sebab belum lama ini sempat viral di media sosial adanya undangan dari sekkab terkait sedekah laut. Dari situ banyak yang tanya dan protes akan surat yang telah beredar. Mayoritas umat Islam menyatukan persepsi terkait acara tersebut. Dinilai bertentangan dengan akidah umat. Kami sayangkan kalau acara sedekah laut bisa berlangsung," kata Handoyo Aji, koordinator aksi saat berdialog dengan Sekkab Suko Wiyono dan pajabat lainnya di Ruang Krida Pembangunan.

Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4

"Sejak zaman dulu, namanya ruwatan atau sedekah laut di sungai Grindulu itu tidak pernah ada. Allah SWT murka dengan perbuatan kemusyrikan. Kami tidak rela kalau kegiatan kemusyrikan akan didukung bupati. Apalagi sampai pengerahan ASN. Kami sangat berharap kegiatan sedekah laut dihentikan. Dan Pemkab melepaskan diri," jelasnya

Politikus PKS ini meminta agar Sekkab membuat surat pembatalan kegiatan sedekah bumi. "Eman-eman kepada umat Islam dan seluruh pejabat yang ada di Pemkab kalau kegiatan sedekah laut terus dilakukan," tuturnya.

Menyikapi aspirasi tersebut, Sekkab Suko Wiyono menegaskan kalau kegiatan tersebut sudah terlanjur jadi dan siap dilaksanakan Sabtu (31/8) besok. "Sehingga kalau dibatalkan akan membuat situasi semakin tidak kondusif," kata Suko Wiyono.

Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...

Suko Wiyono berharap agar warga yang menolak kegiatan sedekah bumi dapat memahami hal itu. Ia berjanji, kegiatan sedekah laut ke depannya akan dimintakan fatwa ke MUI. "Apakah kegiatan sedekah laut itu bermuatan syirik ataukah tidak. Kali ini kegiatan akan tetap kita laksanakan, meskipun ada beberapa rundown yang tidak dilaksanakan. Yaitu kapal pengiring tumpeng yang akan dinaiki sejumlah pejabat, akan ditiadakan," jelas Suko.

Sementara itu, Ketua HNSI Damhudi mengatakan, kegiatan sedekah laut tidak ada kaitannya dengan kegiatan keagamaan. Menurutnya, kegiatan itu hanya sebagai upaya menjaga tradisi, mempererat persatuan, meningkatkan rasa syukur, dan mempertahankan kearifan lokal.

"Tujuannya untuk mencapai kesejahteraan dengan potensi kelautan yang ada," ujarnya saat dikonfirmasi di tempat terpisah.

Baca Juga: Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah

Damhudi yang juga ketua panitia penyelenggara kegiatan festival nelayan tahun 2019 mengungkapkan, kegiatan festival nelayan tahun ini mengusung tema 'Nelayan tangguh, maju, Indonesia kuat'.

"Harapan kami, SDM nelayan semakin berkembang, semakin maju, dan kelak akan menjadi pelaut yang tangguh, kuat dengan segala macam tantangan. Selain itu, negara juga melindungi kegiatan ini, dengan amanah UU 5/17 yang merupakan pijakan diselenggarakannya kegiatan tersebut," tandasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO