Tinjau Pilkades Serentak Hari Pertama, Wabup Jember Ikut Nyoblos

Tinjau Pilkades Serentak Hari Pertama, Wabup Jember Ikut Nyoblos Wakil Bupati Abdul Muqit Arief saat meninjau pelaksanaan Pilkades Karangharjo, Kecamatan Silo.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Jember dimulai hari ini, Kamis (5/9/2019). Wakil Bupati Abdul Muqit Arief meninjau langsung pelaksanaan pilkades tersebut, salah satunya di Desa Karangharjo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Di sana, Wabup Abdul Muqit juga ikut menyoblos, lantaran dirinya tercatat sebagai warga Desa Karangharjo.

"Saya ke Kecamatan Silo, dan kebetulan di desa saya, Karangharjo, ada pilkades. Jadi sekaligus saya nyoblos," kata Muqit saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Muqit bersama anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dijadwalkan oleh protokoler untuk mendatangi lokasi enam pilkades, yakni di Kecamatan Silo, Ledokombo, Sumberjambe, Sukowono.

Dalam kesempatan itu, Muqit menyampaikan bahwa selama ini menerima banyak masukan terkait pilkades dari sejumlah pihak. "Salah satunya kemarin adanya penolakan dana APBD (oleh panitia pilkades, red). Saya kira mungkin hanya masalah komunikasi atau sosialisasi yang kurang, karena sosialisasi pertama tidak semua item yang dibantu APBD tidak dijelaskan. Panitia sudah terlanjur menggunakan dana internal. Maka kemudian dana dari APBD ditolak," katanya.

Selain itu, lanjut Muqit, pihaknya menerima masukan soal salah satu calon kepala desa yang menyerahkan ijazah dengan foto tak lazim. "Saya sarankan kalau betul-betul seperti itu, sudah ranah kepolisian. Sampaikan saja ke kepolisian," sambungnya.

"Ada juga soal iuran calon kades. Menurut para calon kan tidak mengikat, tapi kenapa ketika tidak sanggup membayar sesuai kesepakatan kok terancam diskualifikasi? Saya sarankan agar disampaikan ke Bupati saja dan Bagian Hukum. Tampaknya sudah selesai," tandasnya.

Lebih jauh terkait ketidakhadiran Bupati Jember Faida dalam pemantauan Pilkades pertama, Muqit mengaku tidak tahu.

Menurut Humas Pemkab Jember, bupati wanita pertama itu sedang ke Negara Filipina untuk kegiatan bersama kepala daerah lainnya. “Kayaknya tanggal 6 atau 7 September baru pulang. Makanya untuk gelombang pertama ini bupati tak bisa ikut,” katanya.

“Beliau cuma pamit. Katanya undangan ke sana dan pembiayaan transportasi segala macam ditanggung pihak pengundang. Saya cuma tahu seperti itu,” sambungnya. (jbr1/yud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO