​BKKBN Gelar Konsolidasi Perencanaan dan Penganggaran II Program KKBPK TA 2020

​BKKBN Gelar Konsolidasi Perencanaan dan Penganggaran II Program KKBPK TA 2020 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka acara dengan melakukan pemukulan gong disaksikan Kepala BKKBN Hasto wardoyo dan Kaper BKKBN Jatim Yenrizal Makmur. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional () menggelar Konsolidasi Perencanaan dan Penganggaran (Koren) II Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) TA 2020 di Hotel Mercure, Senin (16/9) sore.

Kepala Hasto Wardoyo mengatakan, spirit yang ada di Koren ini bagaimana repositioning struktur anggaran yang harapannya lebih betul-betul fokus kepada program (moneypool program).

Baca Juga: ​BKKBN Bersama Mitra Kerja Gencar Sosialisi Cegah Stunting di DKI Jakarta

"Saya mencoba memangkas kegiatan yang jumlahnya 1.200 kita turunkan menjadi 900 program. Kemudian kalau programnya bukan yang kecil-kecil tapi banyak namun besar tapi jumlahnya tidak banyak, maka daya ungkitnya lebih tinggi," kata Hasto yang baru dua bulan ini menjabat kepala .

Hasto berharap, sistem penganggaran, pelaksanaan, serta evaluasi anggaran di lebih mudah sukses karena relatif simple. Tidak serumit seperti yang ada di pemerintah daerah.

"Ini kan tidak memikirkan pendapatan, hanya memikirkan belanja. Kalau di pemerintah daerah memikirkan belanja ya memikirkan pendapatan berikut pertanggungjawabannya. Jadi, ribetnya setengah mati," harap mantan bupati Kulon Progo, DIY ini.

Baca Juga: Pemkab Lamongan Intens Kampanyekan ASI Eksklusif Wujudkan Zero Stunting

(Kaper Jatim Yenrizal Makmur sedang melakukan penandatanganan MoU kontrak kinerja, disaksikan Kepala Hasto Wardoyo)

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir dan didaulat untuk membuka Koren II tersebut. Dalam sambutannya, Khofifah menyatakan bahwa program Kampung KB yang dimiliki ini menjadi andalan untuk mengatasi stunting di Jawa Timur.

Baca Juga: Pesan Bupati Lamongan di Puncak Harganas ke-31

Selain itu, terkait banyaknya pernikahan usia dini, ia menyarakan harus ada komunikasi antara Kanwil Kemenag dengan kepala Pengadilan Tinggi agama agar bisa terupdate penyebab pernikahan dini tersebut.

Koren II kali ini bertemakan, "Penajaman Kegiatan Prioritas Berbasis Data untuk Percepatan Capaian Kinerja Program dan Anggaran Tahun 2020 sebagai Landasan Awal Pelaksanaan Renstra 2020-2024".

Koren II yang dihadiri sebanyak 34 kepala perwakilan (kaper) se-Indonesia berikut kepala bidang ini rencananya akan digelar selama lima hari ke depan, mulai Senin-Jumat (16-20/9). (ian)

Baca Juga: Harapan Adhy Karyono saat Jawa Timur Jadi Provinsi Pertama Diluncurkannya Aplikasi Population Clock

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO