Stadion Brawijaya Kediri Belum Layak Jadi Venue untuk Liga 1

Stadion Brawijaya Kediri Belum Layak Jadi Venue untuk Liga 1 Stadion Brawijaya Kota Kediri.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Jelang bergulirnya kompetisi pada 2020 mendatang, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mulai melakukan verifikasi sejumlah home base dari peserta penghuni termasuk Persik Kediri.

Dari hasil verifikasi yang dilakukan selama dua hari itu yang dimulai Senin (9/12) kemarin, PT LIB mengungkapkan jika Stadion Brawijaya Kota Kediri yang selama ini menjadi homebase bagi tim berjuluk Macan Putih itu masih belum layak sebagai venue untuk menggelar pertandingan di kompetisi .

Baca Juga: Dua Kali Berkandang di Stadion Soepriadi Kota Blitar, Arema FC Belum Raih Kemenangan

Somad, Supervisor Pertandingan PT LIB mengatakan, jika Stadion Brawijaya Kota Kediri masih perlu banyak pembenahan, terutama pada bidang lapangan sebagai fokus persyaratan utama seperti kualitas penerangan lampu stadion dan kondisi rumput. 

"Kita lihat dari hasil verikasi selama dua hari di sini masih banyak kekurangan yang kita temui. Terutama lampu dan kualitas rumput," katanya.

Menurut Somat. Untuk standar menggelar pertandingan malam hari, penerangan cahaya minimal harus di angka 800 lux. Sementara batas maksimal 1.200 lux. 

Baca Juga: Laga Kandang Kedua Arema FC di Stadion Soepriadi Dijaga 671 Personel Gabungan

"Sedangkan untuk penerangan cahaya lampu di Stadion Brawijaya hanya mencapai 300 lux saja. Jadi, pihak tim dari Persik Kediri harus menambah 500 lux lagi untuk memenuhi standar terendah. Begitu pun dengan kondisi rumput yang kami nilai kurang baik. Mungkin karena beberapa hari kemarin saya mendapat informasi jika stadion ini dibuat rentetan acara, sehingga mempengaruhi kondisi rumput lapangan yang ada di dalamnya," terang Somad.

Tak hanya soal penerangan dan rumput stadion, Somad juga menyebut jika masih banyak beberapa item lain yang harus segera diperbaiki oleh tim Persik Kediri. Di antaranya, perbaikan bangku penonton VIP, kamar ganti pemain, wasit, hingga penyediaan ruang bagi media atau jurnalistik pada saat melakukan peliputan. 

"Ditambah dengan penyediaan toilet, yang harapan kami toilet tidak hanya disediakan kepada pemain saja melainkan juga untuk penonton. Jadi di setiap tribun itu harus ada toiletnya agar memberikan kesan nyaman terhadap penonton," bebernya.

Baca Juga: Arema FC VS Dewa United di Stadion Supriyadi Kota Blitar, Polisi Terjunkan 816 Personil

Lebih lanjut Somad mengatakan, jika dari pihak PT LIB memberikan kesempatan bagi Persik Kediri untuk segera melakukan perbaikan. Batas tenggang waktu yang diberikan sendiri minimal 2 minggu sebelum pertandingan kompetisi bergulir. 

"Tenggang waktu perbaikan maksimal 2 minggu sebelum kompetisi bergulir. Kami sendiri sebagai PT LIB tak ingin jika tim besar seperti Persik Kediri yang kita tahu telah banyak mengukir sejarah di sepanjang helatan Liga Indonesia harus terganjal soal verifikasi homebase yang masih belum layak,"ungkapnya.

"Jadi sangat disayangkan apabila Persik Kediri harus bermain di stadion tim lain sebagai lokasi homebasenya. Terasa tidak main di kandang dong jadinya," sambungnya.

Baca Juga: Segini Harga Tiket Arema FC Vs Dewa United di Stadion Supriyadi Kota Blitar

Ia berharap jajaran di Persik Kediri maupun Pemerintah setempat dapat bekerja sama di sini untuk perbaikan stadion. Intinya masalah lapangan dulu yang harus dibenahi seperti lampu dan rumput. "Yang lain bisa sambil jalan diperbaiki," pungkas Somad.

Diketahui, Persik Kediri berhasil lolos ke musim depan setelah berhasil keluar sebagai juara pertama di kompetisi Liga 2. Di babak final, Persik Kediri mampu menumbangkan perlawanan Persita Tangerang dengan skor akhir 3-2, pada laga yang dilangsungkan di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali. (rif/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO