108 Gedung Sekolah di Pasuruan Tak Layak untuk Proses Belajar

108 Gedung Sekolah di Pasuruan Tak Layak untuk Proses Belajar Ilustrasi.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Andri Wahyudi menyoroti lemotnya Dinas Pendidikan dalam melakukan inventarisir sekolah yang mengalami kerusakan. Menurutnya, hal ini bisa membuat sekolah yang mengalami kerusakan terlambat ditangani hingga mengakibatkan musibah, ambruk misalnya.

Andri Wahyudi yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, JUMAT (20/12), mengungkapkan jumlah sekolah yang menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, yakni 657 SDN dan 151 SMPN.

Baca Juga: HUT ke-79, Kodim 0819 Pasuruan Gelar Lomba PBB Piala Panglima TNI Tingkat Pelajar se-Pasuruan Raya

Dari jumlah itu, jumlah SD/SMP Negeri yang kondisi bangunannya  tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar cukup tinggi. “Dari hasil rapat kerja DPRD dengan Dinas Pendidikan diketahui jumlah sekolah yang tak layak untuk dipergunakan proses belajar sebanyak 108 lembaga. Ini artinya kerusakan di atas 10 persen,“ jelasnya.

Karena itu, politikus PDIP ini meminta Pemkab Pasuruan memprioritaskan sekolah yang memang membutuhkan perbaikan segera. Dengan langkah tersebut, risiko musibah bencana seperti sekolah ambruk tidak sampai terjadi di Kabupaten Pasuruan.

Sementara Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, M. Zaini mengungkapkan pada tahun 2020 nanti, Dinas Pendidikan mengalokasikan anggaran Rp 35 miliar untuk rehab beberapa lembaga pendidikan. “Ada alokasi anggaran untuk rehab gedung pendidikan yang diajukan oleh Dinas Pendidikan Rp 35 miliar untuk rehab 108 lembaga,“ jelas politikus PKS ini.

Baca Juga: Sinergitas Pendidikan Non-Formal, MUI Kabupaten Pasuruan Gelar Lokakarya

Dirinya juga meminta kepada Dinas Pendidikan memperhatikan spesifikasi teknis, utamanya material bangunan, dalam perencanaan gedung-gedung sekolah yang akan dibangun nantinya.

"Material bangunan harus benar-benar mengantongi sertifikat SNI. Di beberapa daerah banyak sekolah yang ambruk bukan karena usia bangunan sudah tua, tapi karena pengawasan lemah dan perencanaan kurang pas," tegasnya.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Iswahyudi tidak bisa memberikan keterangan secara detail ketika dikonfirmasi BANGSAONLINE.com melalui selulernya. Ia mengaku tidak hafal, berapa jumlah SD/SMP Negeri yang kondisinya rusak.

Baca Juga: Ratusan Sekolah SD di Pasuruan yang Mengalami Kerusakan akan Direhab Menggunakan DAK

Ia  meminta wartawan untuk menghubungi Sekretaris Dinas Pendikan Drs. Khasbullah untuk mengonfirmasi hal tersebut. “Kalau tanya jumlah sekolah yang rusak saya tidak hafal. Coba datang ke kantor dan ditanyakan kepada sekretaris dinas saja,“ jawabnya singkat, JUMAT (20/12). (bib/par)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO