Syafiuddin, Anggota Komisi V DPR RI Sidak Rest Area Tanean Suramadu di KKJSM

Syafiuddin, Anggota Komisi V DPR RI Sidak Rest Area Tanean Suramadu di KKJSM Syafiuddin, Anggota Komisi V DPR RI saat sidak ke Rest Area Tanean Suramadu di Kawasan Kaki Jembatan Suramadu (KKJSM).

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi V H. Syafiuddin, S.Sos melakukan sidak ke pembangunan rest area Tanean yang ada di Kawasan Kaki Jembatan (KKJSM), Kamis (26/12/2019).

Sidak ini dilakukan setelah Komisi V merupakan tindak lanjut rapat dengar pendapat (RDP) dengan di Gedung Nusantara II 17 November lalu, terkait pengelolaan, pembangunan, dan fasilitasi percepatan pembangunan wilayah khusus KKJSM.

Baca Juga: BPIP Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Pasuruan

Mengingat, pembangunan rest area Tanean yang dimulai sejak 2016 hingga saat ini belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Madura.

"Pembangunan di rest area Tanean berbeda dari yang kita bayangkan sebelumnya. Bahkan saya apresiasi hasil pekerjaan yang dilaksanakan , khususnya untuk rest area Tanean ," ujar Syafiuddin di sela-sela sidak.

Baca Juga: Dilantik, Syafiuddin dan Imron Amin Proritaskan Kemajuan dan Kesejahteraan Pulau Madura

(Anggota Komisi V  Syafiuddin juga sidak ke flyover Sukolilo Labang)

Menurutnya, kendala yang dihadapi dalam pembangunan rest area Tanean adalah banyaknya pejabat yang masih Pelaksana Tugas (Plt.). Mulai dari Kepala Bapel, Wakil Kepala Bapel , Sekretaris, Deputi Perencanaan, serta Deputi Pengendalian Pembangunan. Karena itu, ia mendorong agar struktur organisasi segera disempurnakan. "Pucuk pimpinan jangan Plt.," kata politikus PKB ini.

Bahkan, ia meminta kepada pimpinan Komisi V untuk menyurati Presiden agar para Plt. itu segera didefinitifkan. "Sehingga dapat mengeksekusi pekerjaan tidak dengan gamang, dapat melaksanakan inovasi, dan torobosan secara maksimal," tutur Syafiuddin.

Baca Juga: Menteri ATR/BPN Apresiasi Dukungan dari Komisi II DPR RI

Ia berharap, ke depan pemerintah pusat memberikan perhatian lebih kepada masyarakat Madura. Terlebih, populasi masyarakat Madura 8-9 persen dari populasi nasional. "Artinya, ini bagian dari kekuatan Indonesia. Sentuhan dari pusat terkait pembangunan fisik seperti infrastruktur ataupun sumber daya manusia (SDM) sangat penting agar masyarakat Madura maju," ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Syafiuddin juga berpesan kepada tidak hanya melakukan percepatan pada infrastruktur, namun juga peningkatan SDM Madura.

" itu perlu memikirkan serta merencanakan peningkatan SDM Madura, seperti pengembangan BLK. Bisa saja bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, sehingga masyarakat Madura siap menyambut revolusi industri 4.0," tegasnya.

Baca Juga: Sekjen Kementerian ATR/BPN Teken Nota Kesepahaman dengan DPR RI

Sementara Plt. Deputi Pengendalian Ir. Hadi Roseno, M.Sc membenarkan bahwa yang menjadi kendala saat ini karena posisi pimpinan di rata-rata Plt. semua, sehingga tak leluasa mengambil kebijakan.

"Kita meminta secepatnya didefinitifkan para pimpinan, agar dapat bekerja dengan tugas dan fungsinya," ujarnya (uzi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Diduga Patah As Roda Depan, Mobil Terbalik di Jembatan Suramadu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO