Dinilai Gagal Pimpin Jember, Sejumlah Warga Unjuk Rasa Tuntut Bupati Faida Dicopot

Dinilai Gagal Pimpin Jember, Sejumlah Warga Unjuk Rasa Tuntut Bupati Faida Dicopot Aksi massa saat demo di depan Pendapa Wahyawibawagraha menuntut Faida mundur dari jabatan Bupati Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Sejumlah warga Jember yang mengatasnamakan Gerakan Reformasi Jember (GRJ) menggelar aksi unjuk rasa (unras) di depan Pendapa Wahyawibawagraha, Selasa (21/1/2020). Mereka menuntut Bupati Faida dicopot dari jabatannya, karena dinilai gagal memimpin Kabupaten Jember.

Massa juga menyorot upaya Bupati Faida yang menolak Hak Angket dan menganggap tindakan tersebut melanggar perundang-undangan.

Baca Juga: Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan

Dalam aksinya, selain menyampaikan orasi, pengunjuk rasa juga membagi-bagikan selebaran pamflet terkait alasan aksi tersebut. "Rezim Faida sudah di luar sistem yang ada, bahkan sejak tahun pertama menjabat. Sehingga kami nilai tidak layak jadi pemimpin," kata Korlap Aksi Kustioni Musri usai menggelar aksi.

Kustiono menyontohkan upaya Bupati Faida yang menolak hak angket. Menurutnya, hal itu merupakan perbuatan makar. "Itu makar itu, menolak Hak Angket, melanggar konstitusi. Padahal itu dibuat susah payah pemerintah pusat, sebagai aturan yang ditaati bagi kepala daerah, tapi malah oleh Faida dinafikkan, seolah-olah dia paling benar, dan aturan di atasnya itu salah. Itu rezim Faida yang makar dan Fasis," katanya.

Kustiono juga menyampaikan banyaknya persoalan yang terjadi, sejak bupati wanita pertama di Jember itu menjabat.

Baca Juga: Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember

"Tapi entah, kenapa seakan-akan Faida masih kuat dan bertahan. Tapi Alhamdulillah, sejak Pak Tito menjabat Mendagri, aspirasi kami didengar, yakni ada surat teguran kepada bupati, dengan mencabut semuanya (pencabutan 30 Peraturan Bupati dan 17 Surat Keputusan Bupati) untuk kembali ke 2016," ulasnya.

"Artinya selama kepemimpinan Bupati Faida, semua kebijakan yang dilakukan salah semua. Sekarang banyak karangan bunga dukungan, ini semua tidak ada, seolah-olah masih didukung. Padahal tidak ada, semuanya bohong," pangkasnya.

Dalam aksi tersebut, para pengunjuk rasa mengangkat pamflet yang di antaranya bertuliskan 'turn back Faida', 'APBD telat rakyat melarat', 'Faida mundur Jember maju', dan beragam kalimat kecaman lainnya. (ata/yud/rev)

Baca Juga: Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO