RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Siapkan 13 Ruang Isolasi Antisipasi Virus Corona

RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Siapkan 13 Ruang Isolasi Antisipasi Virus Corona Para perawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi sudah siap mengantisipasi virus Corona.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Blitar menyiapkan 13 ruang isolasi sebagai upaya antisipasi merebaknya virus Corona. 13 ruang isolasi itu masing-masing satu di IGD, delapan ruangan khusus isolasi rawat inap dewasa, dua ruang isolasi anak, dan dua ruangan di ICU untuk pasien yang membutuhkan penanganan khusus.

"Sarana mulai dari IGD ada tempat penerimaan khusus. Kalau kondisinya memang membutuhkan penanganan khusus akan dirawat di ruang isolasi ICU. Tapi kalau kondisinya masih memungkinkan, cukup dirawat di ruang isolasi biasa," ungkap Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Endah Woro Utami, Selasa (28/1/2020).

Baca Juga: Mengapa Aturan Durasi Karantina Sering Berubah-ubah?

Selain menyiapkan ruang isolasi, RSUD Ngudi Waluyo juga membentuk tim khusus. Tim khusus ini terdiri dari 20 orang dan diketuai dokter spesialis paru Didik Purbandiono.

"Kita menyiapkan mulai pencegahan sampai penanganan. Mulai dari alat pelindung diri (APD) yang sudah memenuhi standar hingga tim yang sudah terlatih. Yang terpenting seberapa pun kemungkinan virus Corona ini terdeteksi di wilayah Blitar kami siap," tegas Woro.

Baca Juga: Kasus Corona di Kabupaten Blitar Mulai Turun, BOR Isolasi di Bawah 70 Persen

(Endah Woro Utami)

RSUD Ngudi Waluyo memiliki kewenangan menangani pasien selama masih berstatus suspect Corona. Namun secara regulasi begitu hasil laboratorium menyatakan positif, pasien harus segera dikirim ke rumah sakit rujukan yang ditunjuk Pemprov Jatim.

"Kalau masih suspect dan terbukti negatif kita masih berkewenangan menangani. Tapi kalau hasil lab terbukti, positif kita harus segera merujuk dengan catatan kondisi pasien masih kuat untuk dirujuk. Kalau dari Blitar rujukan terdekat rumah sakit yang ditunjuk Pemprov Jatim ada di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang," jelasnya.

Baca Juga: Rasional, Madu, Air Zam-Zam dan Kurma Tangkal Virus Corona, Ini Paparan Kiai Asep

Pihaknya mengaku tidak bisa mengukur di level mana kerawanan virus Corona masuk ke wilayah Blitar. Namun, Kabupaten Blitar masuk wilayah berisiko karena merupakan kantong Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan negara tujuan Hongkong dan Taiwan.

"Kita tidak bisa mengukur di level berapa kerawanan virus Corona masuk di wilayah Blitar. Tapi kita tergolong beresiko karena seperti diketahui Blitar adalah kantong TKI," pungkasnya. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO