PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pencanangan Kabupaten Pamekasan sebagai Kabupaten Literasi pada tahun 2022 oleh pemerintah setempat, dinilai sangat berat oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Budi Asyari.
Bahkan, Budi Asyari pesimis Kabupaten Pamekasan bisa menjadi Kabupaten Literasi di tahun 2022 mendatang, seperti yang dicanangkan Bupati Baddrut Tamam.
Baca Juga: Roadshow Polda Jatim Ajak Insan Media se-Madura Jaga Kondusifitas Pilkada Serentak 2024
"Terlalu dini kalau kita mau bicara soal kabupaten literasi. Kami sendiri masih pesimis," ungkap Budi kepada BANGSAONLINE.com.
Ia beralasan, saat ini budaya baca masyarakat di Kabupaten Pamekasan masih rendah. Sedangkan parameter kabupaten literasi dari Perpustakaan Nasional dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tergolong tinggi.
"Sampai hari ini tidak ada kabupaten literasi di Indonesia, apalagi pencanangan kabupaten literasi," tuturnya, Selasa (03/03/20).
Baca Juga: Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Pj Bupati Pamekasan Berikan Hadiah untuk Veteran
Budi menyarankan Kabupaten Pamekasan terlebih dahulu mencanangkan tahapan gerbang literasi, mengingat dari tahun ke tahun tingkat minat baca belum mengalami perkembangan yang berarti.
Ia mengungkapkan, indeks gemar membaca di Jawa Timur masih berada di angka 8,2 berdasarkan buku edaran yang dikeluarkan oleh Kemendikbud. Sejauh ini pihaknya sedang menyusun indeks literasi di Kabupaten Pamekasan dengan memasukkan pesantren sebagai salah satu elemen.
"Cuma berdasarkan intruksi dari Bupati, kita diperintahkan untuk membuat blueprint tentang Pamekasan sebagai kabupaten literasi 2022," pungkasnya.
Baca Juga: Dituntut 4 Tahun Penjara, Terdakwa Kasus Narkoba di Pamekasan Bakal Banding
Menanggapi hal ini, salah satu penggerak literasi di Pamekasan, Moh Hasanuddin menilai program yang dicanangkan Pemkab Pamekasan perlu disambut dengan baik.
"Bukan persoalan menuju kabupaten literasi 2022, setidaknya untuk meningkatkan minat baca masyarakat di kabupaten ini. Persoalan menjadikan Pamekasan sebagai kabupaten literasi itu urusan nanti. Yang terpenting, di Pamekasan ini masyarakatnya untuk setidaknya daya bacanya meningkat," kata ketua Komunitas Pamekasan Membaca (Kompak) itu.
Dengan demikian, kata dia, upaya pemerintah harus didukung. "Sekalipun, untuk benar-benar berlabel kabupaten literasi itu tidak mudah," paparnya. (yen)
Baca Juga: Pria di Pamekasan Perkosa Anak Tiri yang Masih SMP hingga Hamil 4 Bulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News