Produksi Susu Terkendala Pakan, Petani Sapi Perah Nongkojajar Harap Usulan Pupuk Subsidi Disetujui

Produksi Susu Terkendala Pakan, Petani Sapi Perah Nongkojajar Harap Usulan Pupuk Subsidi Disetujui Sulistiyanto, Ketua 1 KPSP Setia Kawan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Petani sapi perah di Kecamatan Nongkojajar dan Pasrepan mengeluh. Pasalnya, selama ini produksi susu mereka kurang maksimal akibat kekurangan rumput untuk pakan. Akibatnya, koperasi sapi perah hanya mampu menyuplai sebesar 20 persen dari kebutuhan pabrik susu. Sedangkan 80 persennya harus impor.

Jumlah para petani sapi perah di Kecamatan Nongkojajar dan Pasrepan itu mencapai 10.500 orang. Mereka anggota koperasi KPSP Setia Kawan. 

Baca Juga: Kasasi Ditolak MA, Putusan Onslag Tetap Diterima Terdakwa Dugaan Kredit Fiktif di Pasuruan

Sulistiyanto, Ketua 1 Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan mengakui belakangan ini produksi susu perah kurang maksimal. Untuk meningkatkan hasil produksi, jelas Sulistiyanto, harus ada kesediaan rumput yang berlimpah. Sehingga, pada musim kemarau tidak kekurangan pakan.

"Jika kesediaan rumput berlimpah maka biaya produksi menurun. Kemudian, pendapatan para petani ternak bisa seiring meningkat," kata Sulistiyawan didampingi wakilnya, H. Juriyanto.

Baca Juga: Raperda KTR Diprotes Apindo, Pansus II DPRD Pasuruan Janji Pertimbangkan Masukan Pengusaha

(Lobi KPSP Setia Kawan di Desa Tutur, Kecamatan Nongkojajar)

Sementara untuk menanam rumput hingga menghasilkan pakan yang melimpah, petani sapi perah membutuhkan pupuk. Menurut Sulistiyanto, sejak dua tahun lalu pihaknya telah mengajukan pupuk bersubdi untuk menunjang penanaman rumput.

Ia yakin, jika pemerintah mangabulkan pengajuan pupuk subsidi tersebut, maka para petani sapi perah akan mendapat peningkatan penghasilan. "Di kecamatan Nongkojajar luas tanam rumput 5.437 hektare, terhampar di 12 desa," ungkapnya.

Baca Juga: PLUT-KUMKM Diresmikan, Gus Ipul Harap Difungsikan Jadi Pengembangan Koperasi dan UMKM

"Semoga usulan petani ternak pupuk bersubsidi ada perhatian dari pemerintah. Pupuk sangat diperlukan supaya rumput tumbuh dan berkualitas," tambah Sulis.

Sekadar informasi, pabrik susu yang ada di Pasuruan membutuhkan suplai dari koperasi peternakan sapi perah (KPSP). Hanya saja, selama ini kebutuhan pabrik belum tercukupi jika mengandalkan KPSP yang ada. 

KPSP hanya mampu mensuplai 20 persen dari kebutuhan pabrik. Sedangakan sisanya, pabrik harus impor susu. (ard/par/rev)

Baca Juga: Resmikan 10.550 Panel Surya, Khofifah: PT HM Sampoerna Jadi Contoh Penguatan Renewable Energy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO