Pelanggan PDAM Kota Malang Mengeluh, Tagihan Membengkak di saat Distribusi Air Macet

Pelanggan PDAM Kota Malang Mengeluh, Tagihan Membengkak di saat Distribusi Air Macet Agus bersama dua warga lainnya dari Perumahan De Rich Garden saat menyampaikan keluhan terkait tagihan rekening air PDAM Kota Malang yang tidak sesuai pemakaian, di kantor pembayaran Jalan WR Supratman, Klojen, Rabu (01/04). foto: ist.

KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Sejumlah warga Perumahan De Rich Garden, Kecamatan Kedungkandang, mendatangi kantor pembayaran PDAM Kota Malang di Jalan WR Supratman, kemarin. Mereka mengeluhkan tagihan airnya yang membengkak. Padahal, selama ini distribusi air PDAM ke Perumahan De Rich Garden macet.

"Kami merasa dirugikan atas penggunaan air PDAM. Pemakaian tidak seberapa, tapi tagihannya kok banyak," cetus Agung, salah satu warga Perumahan De Rich Garden.

Baca Juga: Jadi Perangkat Daerah dengan Respons Tercepat, Perumda Tugu Tirta Diganjar Penghargaan

"Untuk itu, kami bersama warga terdampak lainnya ingin meminta kebijakan berupa diskon atau keringanan pembayarannya. Warga yang terdampak di perumahan sini (De Rich Garden) sekitar 100 lebih. Sama halnya turut mengeluhkan akan hal ini," imbuhnya.

Terkait hal ini, Direktur Utama Perumda Tugu Tirta (PDAM) Kota Malang M. Nur Muhlas, mengatakan telah mengeluarkan kebijakan berupa keringanan kepada warga atau pelanggan yang terdampak krisis air sampai saat ini.

"Kami juga memberikan pelayanan penyaluran air lewat mobil tangki kepada pelanggan terdampak. Salah satunya kepada warga Perumahan De Rich Garden dan warga lainnya," terangnya.

Baca Juga: Atasi Krisis Global, Perumda Tugu Tirta Inisiasi Penanaman Pohon di Catchment Bromo Tengger Semeru

Melalui kebijakan keringanan, lanjut Nur Muhlas, PDAM hanya mewajibkan pembayaran

abonemen bagi warga terdampak berupa penggunaan air minimal 5 kubik dan maksimalnya 10 kubik. "Jadi tanpa melihat bacaan meteran air," urai Muhlas.

"Kebijakan ini sifatnya sementara waktu, selama kondisi pelanggan terdampak. Jika nanti sudah normal kembali, dengan sendirinya pembayaran berjalan sesuai penggunaan airnya," imbuhnya. (iwa/thu/rev)

Baca Juga: Polemik Air di Sumber Pitu, Ki Suryo: Petani Hanya Dicatut Dijadikan Alat Tagih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO