​Ekspresif, Gubernur Khofifah Lantunkan Doa Ijazah Hadratussyaikh Tangkal Corona

​Ekspresif, Gubernur Khofifah Lantunkan Doa Ijazah Hadratussyaikh Tangkal Corona Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sangat ekspresif dan syahdu saat melantunkan Li khomsatun, doa ijazah Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari. foto: youtube

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ekspresif dan Syahdu! Itulah performance Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa saat melantunkan doa bergenre nadzam atau syiir: Li khomsatun. Sang gubernur sangat menghayati. Khusu’. Vokalnya yang prima menyentuh dinding-dinding jiwa.

Memang. Salah satu kelebihan Gubernur adalah suaranya yang merdu. Tentu di samping kelebihan yang lain. Ia punya bakat menyanyi. Bahkan layak masuk dapur rekaman.

Baca Juga: Dilantik Jadi Ketua DP HKTI Jatim, Khofifah Bertekad Wujudkan Smart Village dan Sejumlah Program

Kini gubernur tanggap-trengginas itu sedang bekerja keras. Memerangi virus corona. Convid-19. Ia ikhtiar lahir-batin. 

Secara lahiriah ia telah melakukan berbagai cara. Bersama timnya. Ia juga berikhtiar secara batiniah. Doa. Ia pun melantunkan Li khomsatun. Doa bergenre syiir itu berasal dari ijazah Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari. Pendiri Pesantren Tebuireng. Pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Juga pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional.

Li Khomsatun sangat popular. Terutama di basis-basis NU. Bahkan ada yang menyebut salawat.  

Baca Juga: Fadli Zon Lantik Pengurus DPD HKTI Jatim, Khofifah Dorong Gerakan Kembali ke Desa

Li khomsatun juga dibaca siang malam. Di masjid dan musalla. Juga dibaca secara bersama-sama. Pada malam hari. Bahkan juga dijadikan jimat. Ditaruh di belakang pintu. Agar terhindar dari wabah penyakit dan kebakaran.

Di Pesantren Tebuireng, sejak pandemic virus corona muncul, Li Khomsatun jadi amalan rutin para santri dan kiai. Dibaca lima kali. Tiap habis salat jamaah Subuh dan Marghrib.

Baca Juga: Di Haul ke-13 KH Ahmad Zamachsyari, Khofifah Didoakan Lanjutkan Pimpin Jawa Timur

Namun sebelum diamalkan rutin, para santri diharuskan baca 41 kali. Ijazahnya: doa itu dibaca 41 kali terlebih dulu. Setelah itu baru jadi wiridan rutin. Habis Subuh lima kali. Habis Maghrib lima kali.

Bunyi lengkap doa itu: Li khomsatun utfi biha harral wabail hathimah. Al-Mustofa wal-Murtadlo wabnahuma wa-Fatimah.

Artinya, aku punya lima figur agung. Dengan wasilah lima pribadi agung itu aku berlindung kepada-MU dari panasnya wabah yang menyengsarakan. Lima pribadi agung itu adalah Al-Musthofa (Nabi Muhammad), Al-Murtadlo (Sayyidina Ali), kedua putranya (Hasan-Husen) dan Sayyidah Fathimah.

Baca Juga: Barisan Loyalis Gus Dur Lumajang Deklarasi Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024

Kenapa wasilah kepada lima figur agung itu. Bukan kepada yang lain. Menurut Dr KH Edi Mulyono, wakil ketua LTN PWNU DIY, Li khomsatun itu terkait dengan Hadits yang diriwayatkan Ath-Thabrani. Hadits itu menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sedang berada di kediaman salah satu istrinya, Ummu Salamah. Rasulullah SAW memanggil Fathimah Ra, Sayyidina Ali bin Abi Thalib Ra, dan kedua putranya, Sayyidina Hasan dan Husein Ra.

Rasulullah SAW lalu memeluk mereka, memasukkan ke dalam jubahnya, dan berdoa, “Ya Allah SWT, mereka inilah ahli baitku, bersihkanlah mereka dari dosa, dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya.”

Ummu Salamah yang melihat pertistiwa itu berkata, “Aku ingin bergabung ke dalam jubah (kerudung) itu, tetapi Nabi SAW mencegahku sembari bersabda: ‘Engkau dalam kebajikan…. Engkau dalam kebajikan….’” (HR. Ath-Thabrani).

Baca Juga: Hari Batik Nasional 2024: Khofifah Ajak Masyarakat Bangga Berbatik

Peristiwa tersebut kemudian populer dengan sebutan Ahlu al-Kisa’ (Orang-orang dalam selimut).

KH Ahmad Ishomuddin mengungkapkan bahwa doa Li khomsatun itu berasal dari pendiri tarekat Syadziliah yaitu Imam Abu Hasan Asy-Syadzili. Di Indonesia, salah satu pewaris sanad do’a itu adalah Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari.

Baca Juga: Khofifah-Emil Disambut Ulama PWNU Jatim, Bahas Keumatan hingga Peningkatan Kualitas SDM

Rais Syuriah PBNU itu menyatakan bahwa syair doa itu tertera dalam kitab berjudul Malâhiq fî Fiqh al-Dakwah al-Nûr, karya Syaikh Badi'uzzaman Sa'id al-Nursi.

Pada catatan kaki doa Li Khomastun itu, menunjukkan bahwa doa tersebut diambil dari kitab berjudul Majmu'atul Ahzab Asy-Syadziliah.

Mabruk Ibu Gubernur. Semoga ikhtiar lahir-batin kita dikabulkan oleh Allah SWT. (MA)

Baca Juga: Bersama Karyawan PT Kedawung, Khofifah Dukung dan Lindungi Industri Manufaktur Penyerap Tenaga Kerja

Sumber: nuonline.or.id, liputan6, bangkitmedia.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO