Siswa SMK di Jember Ini Manfaatkan Galon dan Selang Bekas Jadi 'Wastafel' Otomatis

Siswa SMK di Jember Ini Manfaatkan Galon dan Selang Bekas Jadi Salah satu guru memanfaatkan tempat cuci tangan otomatis karya siswa SMK Darul Muqomah.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Siswa SMK Darul Muqomah Kecamatan Gumukmas, Jember, berhasil menciptakan tempat cuci tangan otomatis. Layaknya wastafel di pusat perbelanjaan modern, tempat cuci tangan ini bisa digunakan tanpa menyentuh atau memutar keran. Pengguna cukup mendekatkan tangan ke bibir keran, maka air akan mengucur otomatis.

Bahan membuat tempat cuci tangan otomatis ini sederhana. Para siswa Darul Muqomah hanya memanfaatkan galon dan selang bekas yang ada di sekitar. Total, mereka hanya menghabiskan biaya sebesar Rp 150 ribu saja untuk membuat wastafel portabel tersebut.

Baca Juga: Staf Khusus Presiden Isi Seminar di Universitas PGRI Argopuro Jember

"Membuat alat sederhana tempat cuci tangan otomatis ini murah. Juga tidak perlu menyentuh langsung, air mangucur otomatis dan diyakini steril saat mencuci tangan," ujar siswa Kelas 12 Faid Iksan saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (11/4/2020).

Niatnya membuat tempat cuci tangan otomatis itu, merupakan salah satu giat ekstrakurikuler di sekolahnya yang kini tengah libur panjang. Karena itu, para siswa berinovasi untuk mengisi waktu belajar di rumah.

"Komunikasi kami rencana membuat alat ini lewat WhatsApp antar anggota ekstrakurikuler. Agar tidak bosan mengisi waktu senggang selain belajar. Jadi kami sepakat menciptakan alat yang juga bermanfaat. Apalagi bermanfaat untuk memutus penyebaran ini," katanya.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Beri Penghargaan 7 Camat di Jatim atas Inovasi dan Kolaborasi Pelayanan

Faid mengatakan, bahan untuk membuat tempat cuci tangan otomatis ini, yakni galon tempat air minum, selang bekas sepanjang kurang lebih 15 centimeter (cm). "Kemudian juga Mikro Kontroler serta Sensor Inframerah untuk detektor saat tangan didekatkan di tempat keluarnya air. Kemudian terakhir lakban," sebutnya.

Faid mengungkapkan, alat sederhananya ini tidak ubahnya seperti kran otomatis yang dijual di pasaran. "Tapi karena harganya cukup mahal, jadi kita bikin dengan kreatif. Juga harapannya bisa dipasarkan dan dimanfaatkan orang banyak," ucapnya.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kepala Dinkes Jember Imbau Lansia Tidak Keluar Kota

Cara kerja alat tersebut sangat sederhana yaitu tinggal sodorkan tangan di bawah pancuran selang, air langsung otomatis bisa keluar. Dan ketika tangan dijauhkan, otomatis air yang keluar berhenti.

"Kami buat ini cuman hitungan jam. Bahkan jika diproduksi massal juga bisa. Lebih otomatis, tidak usah putar tutup kran, jadi lebih steril. Biayanya cukup Rp 150 ribu saja," ungkapnya.

Baca Juga: Masa Transisi Menuju Endemi, Gubernur Khofifah: Masyarakat Boleh Tak Kenakan Masker Asal Sehat

Faid mengatakan, berikutnya ia bersama teman-temannya akan membuat alat otomatis juga untuk hand sanitizer. "Cara kerjanya sama, dan juga nanti mungkin bisa semakin banyak dimanfaatkan," kata siswa yang juga pernah menyabet Lomba Robotik SMK se-Provinsi Jawa Timur tersebut.

Sementara Pengasuh Ponpes Darul Muqomah, Gus Zainil Ghulam, M.H.I. mengaku sangat bangga dengan ide dan kreativitas anak didiknya tersebut.

Menurutnya, alat tersebut akan dimanfaatkan untuk tamu ataupun pengunjung ponpes. Sehingga sebelum masuk, tamu diminta untuk cuci tangan terlebih dahulu.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Isu Hoaks Pengaruhi Capaian Imunisasi Nasional Masih Rendah

"Hanya dengan memanfaatkan barang bekas dan biaya tidak banyak, sudah bisa membuat alat otomatis buat kebersihan, serta buat cegah virus agar tidak merebak di kawasan Gumukmas ini," katanya. (ata/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO