SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Para wali santri Pondok Pesatren Amanatul Ummah Surabaya mengikuti istighatsah saat pengambilan rapot siswa Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya. Istighatsah itu dipimpin langsung Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag., pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur, Kamis (2/7/2020) malam.
Namun karena untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19, para wali santri itu dibagi dua gelombang. Wali santri MTs dikumpulkan pada siang hari, sedang wali santri MA pada malam hari. Tempatnya pun di alam terbuka. Di halaman sekolah dengan lesehan.
BACA JUGA:
- Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin
- Kagumi Prestasi Amanatul Ummah, Kementerian Pendidikan Malaysia Studi Banding ke Pacet Mojokerto
- Akad Nikah Putri Kiai Asep Dihadiri Syaikh Mesir, Dubes Sudan, Khofifah, Wakil Ketua MPR, dan Kiai
- Raih Gelar Master di UAC, Wakil Ketua MPR RI: Bila Republik Ini Miliki 10 Kiai Asep Makin Cepat Maju
Di Amanatul Ummah MA terdiri dari berbagai kategori. Antara lain MA Unggulan, bertaraf internasional dan akselerasi. “Masing-masing terdiri dari dua kelas,” tutur Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.COM menjelaskan siswa MA di Amanatul Ummah Surabaya.
Saat memberi taushiyah, Kiai Asep lebih banyak membahas tentang Covid-19. Ia berdoa semoga virus corona segera lenyap dari muka bumi. Terutama dari Jawa Timur yang masih berstatus merah. Yaitu Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Jombang, Pasuruan, dan Situbondo.
Menurut dia, ada seorang ahli yang mengatakan bahwa virus Corona tak akan pernah hilang dari muka bumi. “Seperti flu yang terus ada,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag)
Jika pendapat itu benar, menurut Kiai Asep, kita harus memasuki kehidupan normal baru dengan disiplin yang ketat. “Pertama, kita harus sesuai protokol Islam. Bagaimana protokol Islam itu? Islam itu bersih. Kita harus selalu bersih,” kata Kiai Asep di depan para wali santri yang duduk lesehan.
Artinya, jika kita biasanya mandi sekali dalam sehari semalam, maka harus mandi dua kali. “Jika kita biasanya mandi dua kali, maka kita harus mandi tiga kali,” katanya.
Kedua, kata Kiai Asep, kita harus mengikuti protokol kesehatan. “Bermasker, menjaga jarak, dan selalu bawa hand sanitizer,” pesan Kiai Asep.