Komisi E Janji Kawal Aspirasi Aliansi BEM PTS Soal SPP

Komisi E Janji Kawal Aspirasi Aliansi BEM PTS Soal SPP Komisi E DPRD Jatim menerima aspirasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM PTS se-Surabaya dan Malang Raya. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komisi E DPRD Jawa Timur siap melakukan pengawalan terhadap aspirasi keberatan mahasiswa atas biaya perkuliahan selama masa pandemi Covid-19 di Jatim. Di mana mahasiswa menilai besaran biaya kuliah cukup memberatkan selama pandemi ini, sehingga jaminan keberlangsungan pendidikan mahasiswa menjadi terancam.

Anggota Komisi E , Hari Putri Lestari (HPL) saat menerima audiensi mahasiswa di ruang banmus DPRD menyatakan bahwa keluhan mahasiswa di Jatim ini perlu diperjuangkan. Mengingat secara tidak langsung para orangtua mahasiswa juga ikut terdampak pandemi Covid-19 sehingga mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan kuliah anak-anaknya.

Baca Juga: Mengintip Harta Kekayaan Harisandi Savari, Anggota DPRD Jatim dari PKS, Tembus Rp9,8 Miliar

Di antara keluhan yang disampaikan mahasiswa adalah soal SPP semester yang sebentar lagi harus dibayar. Padahal para orangtua mahasiswa banyak yang kena PHK atau dirumahkan hingga omzet usahanya menurun akibat pandemi Covid-19.

Selain itu juga menyangkut persoalan kuota internet yang susah karena perkuliahan selama pandemi melalui daring (online), serta persoalan lain menyangkut biaya perkuliahan.

"Karena pihak kampus tidak memberikan relaksasi sehingga mahasiswa berharap Pemerindah baik pusat maupun daerah ikut membantu mencarikan solusi agar keberlangsungan pendidikan mereka berlanjut," kata politisi asal fraksi PDI Perjuangan ini, Senin (20/7).

Baca Juga: Hadiri Orientasi Studi Mahasiswa Baru UT Surabaya, ini Pesan Gus Barra kepada Mahasiswa

Ia juga menyayangkan pihak kampus yang sampai memberikan sanksi kepada mahasiswa yang tengah memperjuangkan nasib rekan-rekannya agar bisa melanjutkan kuliah di tengah pandemi Covid-19.

"Para mahasiswa juga meminta bantuan agar tidak ada intimidasi dari pihak Kampus ketika Mereka memperjuangkan nasibnya supaya bisa tetap kuliah," ungkap Hari Putri Lestari.

Politikus berlatar advokat ini menegaskan bahwa sesuai kewenangan, DPRD dan pemprov hanya menangani pendidikan tingkat SMA/SMK. Sedangkan untuk menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Baca Juga: Mahasiswa Demo ke KPU Kota Malang, Tolak Calon Kepala Daerah Eks Narapidana

"Informasi yang kami terima, Kementerian dan Dirjen Dikti sudah memberikan bantuan kepada Rektorat, namun terjadi miskomunikasi karena mahasiswa belum diberitahu Rektorat atau Kampus. Makanya audensi ini tadi juga jadi klarifikasi," beber HPL, sapaan akrabnya.

Informasi yang diterima ada sekitar 27 ribu mahasiswa di Jawa Timur yang menerima bantuan dari pemerintah pusat berupa beasiswa. Namun dari pihak Aliansi BEM mahasiswa yang terdampak pandemi ada sekitar 10 ribu-an.

"Antar Kampus atau Perguruan Tinggi kan berbeda-beda kuotanya, makanya di sinilah perlunya komunikasi dan koordinasi antara Pemerintah, Kampus, dan Mahasiswa. Kita akan upayakan ikut mengawal agar persoalan ini segera terselesaikan," pungkasnya.

Baca Juga: Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Jatim, Naufal Alghifary Janji Kawal Pemberdayaan Pemuda

Sementara itu, Koordinator BEM PTS Jatim, Muhammad Riski Rama Duta mengatakan bahwa anggaran percepatan penanganan Covid-19 dari APBD Jatim sebesar Rp 2,3 triliun sangat diharapkan juga bisa menyasar bidang pendidikan, khususnya melalui stimulus jaring pengaman sosial di sektor pendidikan.

"Jaring pengaman sosial di sektor pendidikan juga harus dilakukan percepatan seperti penularan Covid-19 agar jaminan keberlangsungan pendidikan khususnya mahasiswa bisa dirasakan manfaatnya," kata Riski.

Dijelaskan Riski, munculnya persoalan ini dipicu karena tidak adanya relaksasi SPP di (kampus). Padahal selama pandemi, biaya operasional perkuliahan juga meningkat, sehingga kebutuhan kuota internet gratis sangat diharapkan.

Baca Juga: 120 Anggota DPRD Jatim 2024-2029 Dilantik, Pj Gubernur Adhy Ingatkan Fungsi Utama Wakil Rakyat

"Kami berharap Kemendes PDTT bisa memperluas kembali akses free wifi gratis di Desa-desa dan Pemerintah Daerah juga memberikan bantuan sosial kepada Mahasiswa secara merata," ungkap koordinator BEM Malang Raya ini. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO