BANGSAONLINE.com - Sebenarnya, antara Mesir melawan Turki - Lybia, sepakat untuk menghindari konfrontasi atau perang. Tetapi parlemen Mesir menyetujui intervensi militer. Diduga, dalam pekan-pekan ini akan pecah perang.
Parlemen Mesir memberikan suara bulat pada Senin malam, untuk memberikan wewenang kepada presiden Abdel Fattah el-Sisi yang mengusulkan intervensi militer dalam mendukung panglima perang Libya Khalifa Haftar. Senin kemarin el-Sisi dilaporkan berbicara dengan Presiden AS Donald Trump diduga dalam upaya untuk membuat Washington meyakinkan Ankara untuk mundur.
BACA JUGA:
- Rektor Al Azhar Mesir Sanjung Khofifah dan Ajak Lanjutkan Kerja Sama di Berbagai Sektor
- Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin
- Kesemek Glowing asal Kota Batu, Mulai Diminati Masyarakat Indonesia Hingga Mancanegara
- Syaikh Abdul Baits Kattani Wafat, Muhaddits-Ulama Besar Mesir yang Tinggal di Rumah Sempit
Sementara itu, Turki dan sekutu Libya-nya dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional, memasang persenjataan berat dan pejuang di sepanjang medan pertempuran dekat Kota Sirte, Libya Tengah, yang merupakan pintu gerbang ke infrastruktur minyak.
Libya jatuh ke dalam konflik menyusul penggulingan penguasa lama Muammar Gaddafi pada 2011 dalam perang yang didukung NATO. Angkatan Bersenjata Libya Mr Haftar dan GNA dan antesedennya telah berjuang untuk menguasai negara ini, selama lebih dari enam tahun.
Pertempuran Sirte, kota kelahiran Gaddafi, juga dibentuk sebagai konfrontasi antara dua poros di Timur Tengah. Di satu sisi adalah rezim otoriter Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, yang didukung oleh Rusia dan Prancis, yang mendukung Angkatan Bersenjata Libya Hafar.
Di sisi lain adalah pemerintahan Islamis cenderung populis, didukung Turki, Qatar, dan Tripoli Libya.
Haftar memenangkan perang sampai Turki melakukan intervensi awal tahun ini, mengubah gelombang konflik dengan pengawasan canggih dan drone tempur buatan dalam negeri, sistem pertahanan udara, dan perencanaan pertempuran kaliber NATO.