Pandemi Corona, Pedagang Bunga Tabur di Lamongan Alami Penurunan Penjualan Jelang Idul Adha​

Pandemi Corona, Pedagang Bunga Tabur di Lamongan Alami Penurunan Penjualan Jelang Idul Adha​ Ilustrasi. (foto: ist).

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pedagang bunga tabur ziarah makam juga merasakan dampak pandemi Covid-19. Keuntungan yang didapat dari hasil penjualan pun menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Seperti yang dirasakan para penjual bunga tabur ziarah makam yang biasa mangkal di seputar Pasar Induk Lamongan Kota. Mereka berdagang secara musiman, seperti jelang Hari Raya Idul Adha saat ini.

Baca Juga: Lamongan Exportiva, Peluang Tingkatkan Ekspor Bagi Pelaku Industri

Salah satunya Nur Hayati (47), Warga Desa Karangpilang, Kecamatan Tikung. Dia beserta sesama pedagang lainnya mengatakan omzetnya menurun di dua musim lebaran tahun ini. Diyakini ini dikarenakan dampak pandemi Covid-19.

"Iya Mas, dampaknya ini benar-benar terasa buat saya pedagang kecil ini. Biasanya saya dapat untung dan bisa buat makan satu bulan dari jualan bunga dua hari. Sekarang ya saya jual untungnya tidak seberapa," ungkapnya, Kamis (30/7/2020).

Para pedagang mengaku, bunga tabur untuk ziarah makam dikulak dari Tuban, tetapi tidak semuanya. Karena khawatir tidak bisa menutupi modal dari untung yang didapatnya, sebagian bunga yang dijual juga didapat dari hasil mencari sendiri. Sedangkan harga penjualan hanya Rp 2 ribu per bungkus.

Baca Juga: Selma Furniture dan Informa Electronics Resmi Buka Outlet di Plaza Lamongan

Kalau semuanya membeli dari tengkulak, bukan hasil yang didapatkan, tetapi malah merugi. "Ini saya dapatkan dari Tuban, juga mencari sendiri minta tetangga. Bayangkan kalau semuanya beli, saya nggak dapat apa-apa. Ini bisa habis saja saya sudah bersyukur," sambung Karni, pedagang lainnya. (lmg1/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO