Pasca 42 Karyawannya Terpapar Covid-19, PT. Secco Nusantara Lakukan 4 Langkah ini

Pasca 42 Karyawannya Terpapar Covid-19, PT. Secco Nusantara Lakukan 4 Langkah ini PT. Secco yang sebagian karyawannya terpapar Covid-19.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Pasca adanya 42 Karyawan yang dinyatakan positif terpapar virus Corona atau Covid-19, PT. Secco Nusantara (NS), mengambil langkah cepat untuk mengatasi masalah itu.

Pabrik rokok yang berada di Jalan Raya Paiton-Situbondo itu telah melakukan serangkaian langkah untuk mencegah penularan kepada karyawan yang lain.

Baca Juga: DPRD Kota Probolinggo Rekomendasikan 15 Karyawan SPBU yang di-PHK Dipekerjakan Kembali

Bekerja sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, perusahaan telah melakukan setidaknya empat langkah secara simultan.

Mengutip keterangan Kepala Seksi Personalia & General Affairs (PGA) dan Keuangan PT SN Ahmad Nur Susilo, langkah pertama adalah mengisolasi karyawan yang terkonfirmasi positif.

Sebanyak 31 karyawan yang merupakan warga Kabupaten Probolinggo telah dibawa ke rumah sehat di Kecamatan Dringu untuk menjalani perawatan intensif. Sedangkan 11 karyawan lain yang berasal dari luar Probolinggo, ditangani oleh gugus tugas dari daerah asal mereka.

Baca Juga: Polres Probolinggo Salurkan 5 Ribu Ton Beras Bagi Warga Terdampak PPKM Darurat

Lebih Ahmad, langkah kedua yakni melakukan tes swab ulang. Ini merupakan hasil koordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Probolinggo, lantaran tes swab sebelumnya (yang mengonfirmasi 42 karyawan positif terpapar) dilakukan secara mandiri oleh perusahaan.

"Tes swab mandiri kami lakukan sebagai antisipasi untuk mencegah klaster perkantoran. Sebab, sebelumnya telah ditemukan kasus positif Covid-19 di salah satu perusahaan di Kota Probolinggo," kata Ahmad Susilo, dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/8).

Langkah ketiga yang tak kalah penting, menurut Ahmad, adalah melakukan penelusuran (tracing) terhadap pihak-pihak yang memiliki riwayat kontak langsung dengan karyawan yang terkonfirmasi positif. Untuk karyawan yang melakukan kontak fisik dengan pasien yang terpapar Covid-19, oleh perusahaan langsung diliburkan selama 14 hari ke depan. Itu sesuai anjuran protokol kesehatan.

Baca Juga: Rusunawa Penuh, Puskesmas Wonoasih Kota Probolinggo Jadi Rumah Karantina Pasien Covid-19

"Meskipun tidak masuk kerja, manajemen pabrik tetap memberikan gaji mereka selama diliburkan," tambahnya,

Sedangkan langkah keempat, pabrik yang memproduksi rokok kretek ini juga bekerja sama dengan Gugus Tugas Covid-19 Probolinggo terus melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona di lingkungan pabrik. Caranya adalah dengan melakukan sterilisasi melalui penyemprotan disinfektan.

Ahmad Susilo meyakini, penularan virus terjadi di luar pabrik. Misal, ada karyawan yang tertular saat melakukan perjalanan. Keyakinan itu tidak terlepas dari kebijakan perusahaan yang sejak awal ketat menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Ratusan Warga Ikuti Vaksin Gratis di Samsat Probolinggo Kota

Di lingkungan pabrik, tambah Ahmad, perusahaan sejak lama telah melengkapi diri dengan wastafel elektrik untuk cuci tangan. Setiap karyawan yang hendak masuk pabrik, terlebih dulu juga mesti dicek suhu tubuh menggunakan thermo gun.

"Karyawan wajib pakai masker dan disediakan hand sanitizer di pintu masuk dan di dalam pabrik," urai Ahmad.

Semisal ada karyawan yang melanggar, seperti tidak mengenakan masker, lanjut Ahmad, pihaknya akan melakukan panggilan dan karyawan itu diberikan pengarahan. "Andaikata pelanggaran dilakukan sebanyak tiga kali, karyawan tersebut akan diberi surat peringatan. Pihak pabrik juga sudah melakukan beberapa langkah pencegahan seperti berjemur dan pemberian multivitamin," jelas Ahmad, yang juga ketua Satgas Covid-19 di PT SN.

Baca Juga: Yayasan Buddha Tzu Chi Bantu Warga Terdampak Covid-19 di Probolinggo

Terpisah, Bupati Probolinggo, Hj. Puput Tantriana Sari, S.E. mengakui, dalam sepekan terakhir memang banyak warga Probolinggo yang terpapar Covid-19. Mulai dari tenaga kesehatan, perawat, hingga Dirut RSUD Waluyo Jati, dan Puskesmas Maron.

"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami, utamanya untuk menjawab tindakan apa yang mesti dilakukan. Saat ini kami masih menunggu hasil kerja gugus tugas," tegas Bupati Puput. (ndi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO