10 Dokter di Malang Raya Terpapar Covid-19 Dalam Sepekan, IDI Keluarkan Imbauan Waspada

10 Dokter di Malang Raya Terpapar Covid-19 Dalam Sepekan, IDI Keluarkan Imbauan Waspada dr. Susana Indahwati.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Banyaknya dokter dan tenaga kesehatan di Malang Raya, termasuk Kota Batu, yang terpapar Covid-19, mendapat perhatian serius Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Komisariat Kota Batu Cabang Malang Raya. Dalam sepekan saja, sedikitnya sudah ada 10 dokter di Malang Raya yang terpapar Covid-19, dan 2 di antaranya meninggal.

"IDI sudah mengimbau kepada seluruh dokter atau tenaga kesehatan untuk tetap hati-hati dan waspada terhadap penularan Covid-19 ke dokter dan nakes, serta senantiasa tetap patuh dan disiplin pada protokol kesehatan, memakai APD yang sesuai saat melayani atau melakukan tindakan kepada pasien," ujar dr. Susana Indahwati, Ketua IDI Komisariat Kota Batu Cabang Malang Raya kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (27/8).

Baca Juga: PWI dan IDI Tak Bergigi, Tapi Wartawan Masuk Surga

Berdasarkan catatan IDI, sejak satu minggu terakhir, tepatnya mulai 17 Agustus hingga 24 Agustus 2020, sedikitnya sudah ada 10 orang dokter di Malang Raya terpapar Covid-19. Dari 10 orang itu, 2 di antaranya meninggal dunia pada tanggal 18 Agustus dan tanggal 21 Agustua yang lalu. Kemudian 4 orang sedang MRS (3 orang di RSSA dan 1 orang di RS UMM), dan 4 orang isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Dengan cara mematuhi protokol kesehatan secara disiplin yang terus menerus diharapkan paparan Covid-19 terhadap dokter atau nakes lainnya dapat dicegah dan dikurangi secepat mungkin," ungkap dr. Susana yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu.

Menurutnya, banyak faktor mengapa para dokter dan nakes tertular Covid-19. "Bisa jadi tingkat kelelahan yang menurunkan daya tahan tubuh. Selain itu adanya ketidakjujuran pasien yang ditangani karena takut diklaim sakit Covid-19. Kalau masalah APD, saya yakin kalau di RS sudah menjadi SOP dalam pelayanan," terangnya.

Baca Juga: IDI Disponsori Singapura dan Malaysia?

Sementara itu, per tanggal 26 Agustus 2020, ada tambahan positif 14 pasien di Kota Batu, yaitu 2 nakes dari RS Baptis, 7 pasien probable dan 5 pasien suspect. Dari 14 pasien tersebut, 7 orang dirawat di RS, 1 orang meninggal, 2 orang isolasi di shelter dan 4 orang isolasi mandiri di rumah. (asa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO