Tim Media Gubernur Jatim: Dwi Astutik Bukan Adik Kandung Khofifah Indar Parawansa

Tim Media Gubernur Jatim: Dwi Astutik Bukan Adik Kandung Khofifah Indar Parawansa Dwi Astutik bersama Kelana Aprilianto. Foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pasca pengumuman DPP PDIP tentang rekom calon bupati dan wakil bupati Sidoarjo, ternyata muncul berita heboh. Dwi Astutik, calon wakil bupati Sidoarjo yang direkom DPP PDIP mendampingi calon bupati Sidoarjo Kelana Aprilianto disebut-sebut sebagai adik kandung Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa.

Data itu tertulis jelas di google. BANGSAONLINE.com mencoba mengetik nama Dwi Astutik di google. Ternyata langsung muncul nama Dwi Astutik adik kandung Indar Parawansa. Pada data google yang terletak pada sisi kanan atas itu juga tertulis keterangan bahwa keponakan Dwi Astutik adalah Jalaluddin Mannagalli Parawansa, Yusuf Mannagalli Parawansa, Ali Mannagalli Parawansa. Dan juga keponakan: Fatimahsang Mannagalli Parawansa. Nama-nama tersebut adalah putra-putri Indar Parawansa.

Baca Juga: Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim

(Tangkapan layar google. foto: google)

Benarkah Dwi Astutik adik kandung ? Kabar itu langsung dibantah Trisnadi, Tim Media Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa.

Baca Juga: Komunitas Perempuan Relawan ‘Prokem’ Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil

"Kami ingin luruskan, Dwi Astutik bukan adik kandung Gubernur . Tidak ada adik kandung ibu gubernur yang maju kepala daerah. Itu kabar tidak benar," tegas Tris – panggilan akrab Trisnadi, Kamis (3/9/2020).

Menurut dia, masalah tersebut sedang didalami oleh tim internal gubernur. Diduga ada unsur kesengajaan oleh oknum tertentu yang membuat informasi palsu di internet bahwa yang bersangkutan adalah adik kandung gubernur.

"Kita masih telusuri bagaimana ini bisa terjadi agar informasi yang salah tersebut tidak berlarut-larut disebarkan. Karena ini juga membuat keluarga ibu gubernur tidak nyaman," tegasnya.

Baca Juga: Disambut Doa, Khofifah Ajak Santri Ponpes Al Anwar Bangkalan untuk Tempuh Pendidikan yang Tinggi

Karena itu, Tris meminta agar semua yang berkontestasi dalam Pilkada serentak bisa menjaga etika berpolitik yang santun dan tidak merugikan satu sama lain.

(Trisnadi. foto: ist)

Baca Juga: Ikhtiar Menangkan Khofifah-Emil, DPW PKS Jatim Konsolidasikan Kader

Ia juga menegaskan bahwa Gubernur akan menjaga jarak yang sama dalam Pilkada Serentak 2020.

"Pertama yang ingin kami luruskan dan kami tegaskan adalah, Gubernur netral dalam pilkada di semua daerah. Jika ada yang membawa nama gubernur untuk maju mencalonkan diri maju di daerah tertentu, itu klaim yang tidak benar," kata Trisnadi.

Menurut Trisnadi, hal ini penting untuk diluruskan agar tidak ada klaim berkelanjutan yang ditakutkan akan mendatangkan hal yang tidak diinginkan atau merugikan orang lain. Pasalnya hingga saat ini masih ada saja orang yang mengaku dekat dengan gubernur dan mengklaim utusan untuk ditugaskan dalam pilkada serentak.

Baca Juga: Khofifah: Terima Kasih Kontribusi Muhammadiyah dalam Peningkatan Kualitas SDM

Ia menegaskan, bahwa netralnya gubernur dalam pilkada sudah disampaikan jauh hari sebelum tahapan Pilkada dimulai. Gubernur , tegas memegang marwah sebagai kepala daerah yang ingin equal distance pada semua pihak. (tim) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO