Ketua Pagar Nusa Jatim: Kalau Pendekar Arogan, Berarti Salah Asuh, yang Salah Pelatihnya

Ketua Pagar Nusa Jatim: Kalau Pendekar Arogan, Berarti Salah Asuh, yang Salah Pelatihnya Para peserta sertifikasi pelatihan yang digelar PW Pencak Silat NU Pagar Nusa Jawa Timur di Graha Ansor Jatim di Kantor PWNU Jawa Timur, Sabtu-Ahad (12-13/9/2020). foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengurus Wilayah NU Jawa Timur menggelar Sertifikasi Pelatih yang diikuti 150 peserta dari semua cabang daerah Jawa Timur. Pelatihan pelatih pencak silat dengan prosedur protokol kesehatan itu digelar di Graha PW Ansor Jatim Kantor PWNU Jatim Jalan Masjid Al-Akbar nomor 9 Surabaya mulai Sabtu hari ini hingga Ahad (12-13/9/2020).

Baca Juga: Pagar Nusa Situbondo Tantang Polisi Buka-bukaan Kasus Anggotanya

Ketua PW Jatim H. Abd Muchid menegaskan sertifikasi pelatih ini penting bukan hanya untuk melatih kemampuan para pelatih secara fisik, tapi juga menggembleng mental sekaligus membangun watak mereka sebagai pelatih yang memiliki karakter.

(Ketua PW NU Jawa Timur Abd Muchid (kanan) dan Wakil Ketua Jawa Timur, M Mas'ud Adnan,  foto: ist/ bangsaonline.com). 

Baca Juga: 1.000 Pendekar di Jatim Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Ia mengaku prihatin dengan beberapa peristiwa pemain pencak silat dan para yang belakangan ini sering menyerang dan menciptakan kerusuhan di beberapa daerah.

"Pendekar itu bukan orang cari musuh, tapi kalau ditantang orang tidak mundur," kata Abah Muchid - panggilan asal Mojokerto Jawa Timur itu kepada BANGSAONLINE.COM di sela-sela acara, Sabtu (12/9/2020).

Menurut dia, kalau ada atau pemain silat arogan, berarti yang salah pelatihnya.

Baca Juga: Deklarasi Damai, Polres Mojokerto Kota Bersama IPSI Sepakat Ciptakan Sitkamtibmas Aman dan Kondusif

"Berarti dia salah asuh," tegasnya.

Karena itu melarang para anggotanya bikin onar dan menyerang orang lain tanpa alasan jelas. Apalagi menyerang penduduk tak berdosa. 

Baca Juga: Atraksi Pagar Nusa dan Banser Warnai Apel Seribu Santri MWC NU Tuban

"Pelatih itu bukan hanya bisa menendang, tapi mampu menanamkan karakter dan budi luhur," kata Abah Muchid.

Menurut dia, tidak hanya mengajarkan pencak silat agar para anggotanya punya keterampilan seni olahraga bela diri dan juara di berbagai event, tapi juga punya misi Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), mengingat perguruan silat adalah badan otonom di bawah naungan organisasi keagamaan terbesar Nahdlatul Ulama (NU).

Karena itu juga menagajarkan ketabiban, kerohanian, dan ilmu-ilmu keterampilan lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas. 

Baca Juga: Ijazah Kubro Pagar Nusa akan Dihadiri Kiai-kiai Sepuh hingga Presiden Jokowi

"Pelatihan ini akan kita perkuat ke daerah-daerah agar para anggota memiliki akhlak dan budi luhur dan para pelatihnya bisa menanamkan karakter yang baik," tegas Abah Muchid. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cari Bibit Atlet dan Tingkatkan Imunitas Warga Surabaya, Merpati Putih Buka Kolat Umum di Mal Sutos':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO