Temui Kelompok Tani Desa Jabon, Dhito Dengarkan Curhatan Petani

Temui Kelompok Tani Desa Jabon, Dhito Dengarkan Curhatan Petani Dhito saat disambut oleh H. Pujianto, Ketua Laskar Tani Desa Jabon dan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kediri, Arief Junaidi. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Calon Bupati Kediri , melakukan kampanye di Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Selasa (29/9). Dhito menemui Kelompok Tani Laskar Tani Desa Jabon. Di sini, Dhito mendengarkan jeritan petani yang kesulitan pupuk, petani yang hasil panennya merosot tajam saat ini.

H. Pujianto, Ketua Laskar Tani Desa Jabon, menilai bahwa cocok untuk memimpin Kabupaten Kediri ke depan. Selain masih muda, Dhito adalah sosok tanggap dan enerjik, sehingga sangat cocok bila memimpin Kabupaten Kediri yang luas ini.

Baca Juga: Lantik 71 Pejabat Baru, Bupati Kediri Minta Hilangkan Budaya Ego Sektoral

Sementara itu, Dhito saat memberi sambutannya di hadapan anggota Laskar Tani Desa Jabon memaparkan sejumlah program-program yang dicanangkan di bidang pertanian. Pertama-tama yang dilakukan bila kelak ditakdirkan menjadi Bupati Kediri, adalah merubah cara komunikasi.

"Kelak bukan rakyat yang menghormati Bupati, tapi Bupati yang harus menghornati rakyatnya. Selain itu, juga akan mereformasi birokrasi agar lebih baik lagi saat melayanai masyarakat dan membubarkan TP3," katanya.

Terkait masalah pertanian, Dhito menyatakan saat ini kondisi lingkungan telah mengalami degradasi akibat eksploitasi yang berlebihan pada alam.

Baca Juga: Soroti Soal Kemiskinan, Bupati Kediri Minta Jajarannya Peka Terhadap Kesulitan Masyarakat

"Dampaknya bisa terlihat, bahwa produktivitas pertanian kini semakin merosot dari tahun ke tahun. Fakta ini harus diberikan pemahaman kepada masyarakat tentang perlunya kembali ke alam (back to nature)," kata Dhito, Selasa (29/9).

Berangkat dari hal inilah, putra Pramono Anung ini merilis sebuah gerakan bernama Desa Inovasi Tani Organik yang disingkat (DITO). "DITO merupakan social movement (gerakan sosial) untuk mengembalikan marwah aktivitas bercocok tanam yang mengedepankan prinsip ekologi (ramah lingkungan-red). Solusinya, kita kembali pada penggunaan bahan organik, dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita," ujar Dhito.

Penggunaan pupuk organik secara mandiri, lanjut Dhito, juga menjadi jawaban atas tingginya biaya produksi pertanian akibat harga pupuk kimia yang melambung. "Kita tidak meninggalkan pupuk kimia, namun pola mixed farming (kombinasi pupuk kimia dan organik) setidaknya akan mengurangi beban produksi petani.

Baca Juga: Revitalisasi Tahap II, Bupati Kediri akan Bangun Pasar Wates Berkonsep Wisata

"Masih banyak petani kita (di Kabupaten Kediri-red) yang hidup di bawah garis kemiskinan jumlahnya mencapai 50.553 KK. Sedangkan jumlah petani perorangan mencapai 81.623 jiwa. Ini data resmi dari pemerintah (DTKS) ya, dan saya berharap gerakan DITO ini dapat mengurangi beban petani miskin di Kabupaten Kediri," pungkas Dhito.

Sedangkan soal harga hasil pertanian termasuk sayuran yang turun saat musim panen, dirinya kelak akan membuat terobosan yang bisa menstabilkan harga hasil panen petani.

Tampak mendampingi Dhito saat mengunjungi Laskar Tani di Desa Jabon adalah Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto dan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kediri, Arief Junaidi. (uji/rev)

Baca Juga: Bupati Kediri Minta Kualitas Pekerjaan Proyek Fisik Harus Terjamin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO