Arab Saudi Gelar Lelang Burung Elang Selama 45 Hari

Arab Saudi Gelar Lelang Burung Elang Selama 45 Hari Cantik. foto: Ahmed Yosri / Reuters

BANGSAONLINE.com - Elang menjadi burung yang sangat bergengsi di Arab Saudi. Untuk itu, digelar lelang elang, selama 45 hari ke depan. Lelang digelar di Ibu Kota Ryad, dan burungnya didatangkan dari seluruh penjuru negeri.

Lelang diselenggarakan oleh Saudi Falcons Club, berlangsung dari 3 Oktober hingga 15 November, awal musim elang Teluk.

Baca Juga: Haramkan Maulidan dan Wayang, Nyali Ustad Wahhabi Ciut soal Miss Universe Asal Saudi

Falconry adalah bisnis bernilai jutaan dolar di wilayah ini, dengan raptor terbaik akan memerebutkan ratusan ribu dolar di turnamen regional, selama musim dingin.

Seekor elang pemenang hadiah potensial dapat memperoleh Dh1 juta ($ 272.300). Lelang memang menjadi cara populer untuk menjual unta atau elang. “Masing-masing akan membayar sesuai kehebatan elang,” kata Mohammed Ghazi, anggota klub elang dari Abu Dhabi.

“Tapi umumnya, harga seekor elang sekitar Dh100,000. Itu elang biasa. Jika dari keturunan elang habat, dan memiliki kecepatan, lebih mahal," ungkapnya.

Baca Juga: Arab Saudi Pamerkan Rancangan Sirkuit Qiddiya

Dalam sejarah, setiap orang arab memiliki elang. Hewan elang di Arab sama halnya dengan anjing peliharaan di Eropa.

Penyelenggara festival Saudi Falcons Club mendatangkan elang di seluruh kerajaan, dengan elang diterbangkan ke situs di Malham, sekitar 70 kilometer utara Riyadh.

Asal tahu, Festival Elang Raja Abdulaziz tahun lalu, menghadirkan 2.350 elang yang bersaing untuk mendapatkan hadiah sekitar $ 5,6 juta.

Baca Juga: Cegah Koper Baru Jemaah Tertukar, Kemenag Gunakan Aplikasi Haji Pintar

Selain berburu dan balapan, elang juga ikut serta dalam kompetisi kecantikan, di mana mereka mendapatkan skor 100 untuk bentuk, ukuran, dan perawakannya. "Untuk kompetisi kecantikan, kami melihat panjangnya, beratnya, cara berdiri," kata Ghazi. “Setelah itu kita lihat keindahannya. Apakah dia memiliki sikap yang baik?”

Hadiah kompetisi kecantikan mencapai $ 27.000, relatif kecil dibandingkan dengan acara balap atau keuntungan yang diperoleh melalui perdagangan.

Tetapi permintaan elang telah memicu perdagangan burung ilegal di Timur Tengah, dengan 2,7 juta burung dibunuh atau diambil secara ilegal di Arab Saudi setiap tahun. Penegakan hukum yang lebih kuat diperlukan untuk melindungi populasi burung di kawasan itu

Baca Juga: The Mukaab bukan Tempat Ibadah dan Saingi Ka'bah, Tapi untuk Bisnis dan Pariwisata

Meskipun perburuan elang musim panas terhenti karena pandemi virus corona, kompetisi elang di Teluk dijadwalkan untuk dilanjutkan musim dingin ini.

Pertemuan semacam itu, seperti Festival Al Dhafra di Abu Dhabi, biasanya menarik ribuan peserta dari seluruh Teluk yang datang untuk memerebutkan hadiah besar, membangun kawanan ternak, dan membina jaringan sosial.

"Elang berarti keselamatan karena elang membawa makanan. Siapa yang tidak memiliki senjata untuk berburu, memiliki elang untuk menangkap makanan di guru,” tambah Ghazi.

Baca Juga: Belajar di Saudi, Pulang Membid'ahkan, Prof Samir Maroko-Kiai Asep Larang Santrinya Belajar di Saudi

Sumber: https://www.thenational.ae/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Prof KH Imam Ghazali: Ajaran Wahabi Sudah Tak Relevan, Raja Saudi Tertarik Islam Moderat':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO