Tuan Rumah World Habitat Day, Bukti Surabaya Kian Mendunia

Tuan Rumah World Habitat Day, Bukti Surabaya Kian Mendunia Panggung itu menjadi tempat penyerahan piagam penghargaan pemenang Scroll of Honour 2020 dan sekaligus menjadi tempat pagelaran seni budaya.

Suatu kebanggaan bagi Kota karena dipercaya menjadi pusat perayaan Hari Habitat (World Habitat Day) 2020. Perhatian dan sorot mata dunia tertuju pada . Ini menjadi bukti sejarah, bahwa kian mendunia.

Acara internasional yang digelar secara daring dan luring itu dibuka di Balai Kota , Senin (5/10/2020) malam. Delegasi atau undangan yang mengikuti langsung acara itu diwajibkan jaga jarak dan pihak panitia sudah menata meja serta kursi dengan jarak sekitar 2,5 meter. Selain itu, para tamu juga diwajibkan pakai masker dan sebelumnya telah menjalani tes swab dengan hasil negatif.

Baca Juga: Info BMKG Senin 30 September: Sebagian Wilayah Jatim Hujan Ringan, Kalau Surabaya Begini

Saat pembukaan itu, puluhan ribu sorot mata dari belahan dunia tertuju ke panggung yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) . Panggung itu menjadi tempat penyerahan piagam penghargaan pemenang Scroll of Honour 2020 dan sekaligus menjadi tempat pagelaran seni budaya.

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan via virtual. Ia mengucapkan selamat datang kepada seluruh delegasi yang menghadiri acara tersebut secara langsung di . Menurutnya, sebuah kehormatan bagi rakyat Indonesia bahwa Kota dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara The Global Observance of The World Habitat Day tahun 2020.

"Kita bertemu di Kota ini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa Agenda Baru Perkotaan, New Urban Agenda, tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi. Saat ini 55 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 68 persen. Laju peningkatan tertinggi terjadi di Benua Asia dan Afrika," katanya.

Baca Juga: Pengeroyokan di Surabaya, Korban Dilarikan ke RSUD Dr Soetomo

Melalui acara Peringatan Global Hari Habitat 2020 ini, Presiden Joko Widodo berharap agar para delegasi dari seluruh negara dapat saling berbagi gagasan, bertukar pengetahuan, keahlian, dan pengalaman. Di samping itu pula, dapat menjalin kerja sama dan memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan ketangguhan kota menghadapi pandemi dan juga bencana lainnya.

Di tempat terpisah, Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres menyerukan tindakan segera untuk menyediakan perumahan yang terjangkau dengan jaminan kepemilikan dan akses air, sanitasi, transportasi dan layanan dasar lainnya yang mudah bagi keluarga berpenghasilan rendah. Kebutuhan tersebut dinilai semakin mendesak mengingat adanya pandemi Covid-19.

"Akses ke air bersih dan sanitasi, bersama dengan jarak sosial, adalah respons utama terhadap pandemi. Namun, di daerah kumuh terbukti sulit untuk menerapkan langkah-langkah ini," kata Guterres.

Baca Juga: Gerebek Warkop di Jalan Raya Wonorejo, Polisi Temukan Miras

Menurutnya, peningkatan risiko terinfeksi tidak hanya berada di permukiman kumuh, tetapi juga di seluruh kota yang sebagian besar dilayani oleh pekerja sektor informal berpenghasilan rendah, dan mereka tinggal di permukiman informal. Ia pun mendesak kemitraan yang lebih besar, kebijakan pro-kaum miskin, dan peraturan yang diperlukan untuk meningkatkan perumahan di kota.

“Saat ini kami berupaya untuk mengatasi pandemi, mengatasi kerapuhan dan ketidaksetaraan yang telah diekspos, dan memerangi perubahan iklim, sekaranglah waktunya untuk memanfaatkan potensi transformatif urbanisasi untuk kepentingan manusia dan bumi,” tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Risma mengatakan menjadi tuan rumah Hari Habitat 2020 merupakan kesempatan yang patut dibanggakan. Makanya, ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung sebagai tuan rumah acara global ini.

Baca Juga: Penganiayaan Kekasih, Ketua Bawaslu Surabaya Menyangkal, Korban Ngotot Dipukul

"Namun, karena pandemi, kami harus menggelar acara ini secara hybrid. Pertemuan dilakukan secara virtual, dan acara fisik di ," kata Wali Kota Risma.

Menurutnya, sepanjang tahun ini, hampir semua negara teruji dengan merebaknya pandemi Covid-19. Salah satu dampak pandemi ini adalah berpengaruhnya daya beli masyarakat untuk memperoleh hunian yang layak. Sedangkan merupakan kota terbesar kedua di Indonesia yang memiliki tantangan sama dengan kota-kota besar lainnya di dunia. Khususnya dalam menangani wabah Covid-19.

Baca Juga: Satresnarkoba Polrestabes Surabaya Ringkus Pengedar Sabu

"Sebelum pandemi, menikmati pertumbuhan ekonomi yang kuat di atas angka provinsi dan nasional. Namun, kami juga mengalami penurunan sepanjang tahun ini akibat Covid-19. Sekarang, Alhamdulillah kami sudah bisa mengendalikan pandemi ini dan perekonomian mulai berangsur pulih," terangnya.

Setelah pembukaan, keesokan harinya acara internasional itu digelar diskusi panel via virtual. Saat itu, ada tiga topik pembahasan, mulai dari Peluncuran Platform Urban Agenda, Menanggapi Pemulihan Ekonomi yang Tangguh, Inklusif di Pemukiman Informal, dan yang terakhir membahas tentang Pemukiman di Tengah Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Polisi Selidiki ​Penemuan 2 Kerangka Manusia di Rumah Pompa Wonorejo 1

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengatakan permukiman di perkampungan menjadi salah satu kunci penyelesaian penanganan Covid-19 di Kota . Dengan tidak mengubah budaya perkampungan di tengah kota, masyarakat lebih bisa bertanggung jawab untuk penanganan Covid-19 di lingkungan terdekatnya masing-masing.

“Kami merealisasikan ini dengan program yang namanya Kampung Tangguh. Jadi, bagaimana permukiman bisa dimanfaatkan juga sebagai sarana penanganan Covid-19,” ujarnya.

Direktur Eksekutif UN Habitat, Maimunah Mohd Sharif berterima kasih kepada semua negara dan kota yang tergabung dalam forum World Habitat Day ini, terutama Kota yang telah menjadi tuan rumah yang baik. Kini, sudah banyak kota, pemerintah daerah, kelompok akar rumput serta berbagai sektor yang ingin bekerja dalam kemitraan.

Baca Juga: Info BMKG Kamis 26 September: Surabaya Mulai Hujan, Bagaimana Situasi Cuaca Jatim?

“Ini penting untuk mempercepat implementasi agenda perkotaan baru dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG),” kata dia.

Meskipun acara internasional itu sudah selesai, tapi beberapa delegasi masih bertahan di . Pemkot pun terus memanjakan mereka dengan mengajak ke berbagai tempat wisata dan sejumlah kampung di Kota Pahlawan. Mereka pun senang dan nyaman berada di

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO