​Khofifah Manusia Kerja, Tak Ada Hari Libur Demi Umat dan Rakyat

​Khofifah Manusia Kerja, Tak Ada Hari Libur Demi Umat dan Rakyat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat HUT ke-75 Pemrov Jawa Timur, Senin (12/10/2020). foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya hari ini, Senin (12/10/2020), menyedot perhatian publik, terutama warga Jatim.

HUT ke-75 itu tetap meriah, meski digelar di tengah Covid-19 dengan protokol kesehatan sangat ketat. Namun yang tak kalah menarik adalah sorotan terhadap kinerja Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa selama 18 bulan memimpin wilayah yang sangat dinamis ini.

Baca Juga: Luar Biasa! Survei Indikator: 92,7% Warga Jatim Sukai Khofifah, Elektabilitasnya Capai 61,2%

Bagaimana sebenarnya kinerja gubernur perempuan pertama di Jatim itu? “Energi Khofifah sangat kuat dan sangat dinamis. Bagi Khofifah, untuk kepentingan kemaslahatan umat dan kesejahteraan rakyat, tidak ada hari libur dalam jadwal hariannya,” kata Prof Dr Mas’ud Said, ahli ilmu pemerintahan lulusan The Flinders University Australia kepada BANGSAONLINE.com, Senin (12/10/2020).

Ia menjelaskan bahwa Khofifah memulai kegiatan sejak dini hari dan mengakhiri koordinasi sampai dini hari. Tidaklah aneh jika skor kinerja Provinsi Jawa Timur dinilai oleh Pemerintah Pusat atau Kemendagri sebagai Provinsi yang berkinerja sangat tinggi.

Menurut Mas’ud Said, salah satu keistimewaan Khofifah karena dia selalu turun lapangan. “Khofifah adalah manusia kerja, dia tak ingin duduk-duduk saja di kursi, namun juga mengkoordinasikan semua tindakan dengan cross-check langsung ke lapangan,” katanya.

Baca Juga: Maulid Nabi Bersama Puluhan Ribu Muslimat di Pasuruan, Khofifah Ajak Teladani Akhlaq Rasulullah

Menurut dia, dalam rentang waktu setahun setengah terakhir Jawa Timur berkembang secara kualitatif di bawah kepemimpinan Khofifah IndarParawansa.

"Yang membedakan Khofifah Indar Parawansa dengan gubernur lainnya atau bahkan pemimpin nasional lainnya ialah kualifikasi kepemimpinan yang solid," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa salah satu yang paling menonjol dalam kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa adalah penguasaan data dan penguasaan lapangannya yang excellent

Baca Juga: Forum Guru Madin dan Calon Bupati Tuban Siap Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024

"Salah satu hal lagi ialah dia dengan leluasa bisa menggerakkan birokrasi tanpa keserimpet dengan kolusi dan nepotisme, di mana keluarga Khofifah tidak diijinkan untuk masuk dalam struktur atau proyek-proyek pemerintah. Ini perbedaan nyata," tegas Direktur Utama Pascasarjana Unisma Malang Jawa Timur itu.

(Prof. Dr. Mas'ud Said. foto: ist)

Baca Juga: Pekerja MPS Tuban Mantap Pilih Khofifah, Gubernur Paling Berpihak pada Industri Padat Karya SKT

Ia menilai bahwa Jawa Timur dalam 18 bulan kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah mengalami kemajuan signifikan ditilik dari tataran ilmu pemerintahan.

“Sebuah pemerintahan dikatakan sukses apabila seseorang pemimpin telah bisa meletakkan dasar-dasar pemerintahan dengan baik, yaitu daya eksekusi yang matang dalam iklim birokrasi yang padu dan terobosan-terobosan program kerja ditindaklanjuti dengan kerja lapangan dan networking yang memadai,” tegas Mas’ud Said.

Menurut dia, ada beberapa hal yang berubah total di Pemprov Jatim. Yaitu hidup dan lancarnya komunikasi antara pemerintah propinsi dengan pimpinan lembaga negara dan kementerian maupun antara propinsi dengan kepala daerah di 38 Kota dan Kabupaten.

Baca Juga: Khofifah Hadiri Peringatan Maulid Nabi dan Pelantikan Muslimat NU Tuban

Selama 7 bulan di masa Pandemi Covid 19, tegas Mas’ud Said, memang tak ada yang bisa dikatakan menjadi pahlawan tunggal.

“Namun langkah strategis Khofifah sangat terasa dengan adanya jalinan kerjasama terpadu antara pimpinan OPD, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kejaksaan Tinggi dan instansi vertikal Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan,” kata Ketua ISNU Jatim itu.

Menurut Mas’ud Said, sebagai penanggungjawab Satgas penaggulangan Covid 19 Khofifah juga melakukan terobosan luar biasa di jajaran pusat dengan melakukan komunikasi intensif dengan jajaran Kementerian Kesehatan, jajaran Kementerian Sosial, pimpinan BNPB, MenkoEkuin, MenkoPolhukam, Menko PMK.

Baca Juga: Bersama Cabup Halindra Blusukan ke Pasar Tradisional Tuban, Khofifah Banjir Doa dan Dukungan

"Bahkan kepada Presiden RI untuk menyampaikan hal-hal strategis penanganan Covid-19 di Jawa Timur. Tidak itu saja, Khofifah telah melakukan roadshow keliling Jawa Timur dan bahkan untuk kampanye hidup sehat. Ini adalah carakomunikasi khas Jawa Timuran yang tak hanya akan membahagiakan masyarakat tapi juga kesempatan menyelami kehidupa nmasyarakat di daerah," katanya.

Ia lalu menyebut sejumlah prestasi kerja Khofifah. Antara lain, capaian indeks demokrasi Jawa Timur, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penghargaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, tata kelola BUMD yang semakin baik, iklim investasi yang paling kondusif di Pulau Jawa, turunnya angka kematian Covid-19 yang signifikan, kolaborasi dengan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih massif, perpaduan antara rancangan prioritas pembangunan dengan kegiatan turun lapangan.

Baca Juga: Ziarah ke Makam Gubernur Jatim M Noer di Sampang, Cipung Apresiasi Kinerja Khofifah Periode Pertama

Menurut dia, Khofifah banyak diakui sebagai pemimpin dengan energii tinggi dan disegani, karena networking-nya yang hidup di kalangan atas, di tengah, yaitu antar kolega pemerintahan dan juga memiliki akar yang sangat kuat dan luas di kalangan bawah. Tidak ada pimpinan Indonesia yang memiliki kekuatan grassroot sekuat Khofifah, di tingkat nasional sekalipun.

“Hal ini track record Khofifah dalam kancah legislatif dan eksekutif sejak Orde Baru membuat Khofifah sangat matang dalam pemerintahan. Kualifikasi kepemimpinan Khofifah dijadikan modal untuk mendorong, mengakselerasi capaian kuantitaif strategis,” katanya.

Menurut Mas’ud Said, Khofifah telah dan akan terus melakukan terobosan-terobosan program kerja yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya. Demikian pula dalam masa awal pemerintahannya Khofifah – Emil menggagas carakerjadalam tagline CETTAR, di mana dalam adagium ini pemerintah dan birokrasi didorong untuk bekerja cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, akuntable dan responsive. Cara kerja itu adalah budaya kerja khas Khofifah.

Baca Juga: Khofifah Dukung Aspirasi Pedagang, Pertahankan Pasar Tradisional Srimangunan Sampang

“Melalui Nawa Bhakti Satya, apa yang digagas dalam program unggulan pemerintahannya digambarkan sedemikian rup asehingga menjangkau kepentingan umum dan aspirasi masyarakat Jawa Timur antara lain dari masalah peningkatan kesejahteraan (Jatim Sejahtera) akses, inovasi, dan kualitas Pendidikan dan Kesehatan (Jatim Cerdas dan Sehat ), ekonomilokal di daerah dan infrastruktur di daerah (Jatim Akses), masalah ketenagakerjaan (Jatim Kerja), iklim demokrasi, gotong royong, kerukunan dan kebudayaan (Jatim Harmoni), tumbuhnya suasana kondusif untuk pertanian, perikanan dan agro industri (Jatim Agro), pemberdayaan masyarakat, perempuan dan UMKM (Jatim Berdaya), iklim budaya anti korupsi, bekerja dengan efisien dan tata kelola yang baikatau good governance (Jatim Amanah). (tim) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO