​Semeru Erupsi, Gubernur Khofifah Instruksikan Percepat Pengiriman Bantuan Bagi Warga Terdampak

​Semeru Erupsi, Gubernur Khofifah Instruksikan Percepat Pengiriman Bantuan Bagi Warga Terdampak Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Aktivitas yang terletak di wilayah Kabupaten Lumajang tadi ini mengalami erupsi. Melihat kondisi tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengambil langkah cepat. Orang nomor satu di Jatim itu langsung memerintahkan BPBD Jatim dan Dinas Sosial untuk mengirimkan bantuan tenaga, peralatan, maupun logistik untuk penanganan warga terdampak erupsi termasuk para pengungsi.

“Bantuan yang diberikan di antaranya mengirimkan dua tenda pengungsian yang dilengkapi dengan light tower sebagai penerangan saat gelap. Termasuk juga pengungsian darurat dan dapur umum sedang kita siapkan,” ungkap Gubernur Khofifah di Airport Juanda, sesaat sebelum melakukan misi dagang ke Palembang, Selasa (1/12/2020) pagi.

Baca Juga: Jelang HUT Ke-79 Jawa Timur, Adhy Karyono Ziarah dan Tabur Bunga ke Makam Gubernur Soerjo

Selain tenda dan light tower penerangan dari BPBD Jatim, dirinya juga memerintahkan untuk segera mengirimkan bantuan berupa sembako bagi para pengungsi. Bantuan tersebut terdiri dari 1 ton beras, 500 dus mi instan, dan 200 liter minyak goreng. Lalu tambah gizi 120 paket, serta lauk-pauk 120 paket.

"Posko penguatan dari pemprov menyatu di posko pengungsian yang berada di Lapangan Kamarkajang Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang," terang Gubernur Khofifah.

Tidak hanya itu saja, dalam rangka penanganan pencegahan di masa pandemi Covid-19, Gubernur Khofifah juga memerintahkan untuk menyertakan bantuan berupa hand sanitizer 20 liter, disinfektan 20 liter, masker 5.000 pcs, mobil rescue 1 unit, dan mobil serbaguna 2 unit.

Baca Juga: Hari Batik Nasional 2024: Khofifah Ajak Masyarakat Bangga Berbatik

"Untuk membantu penanganan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim yang akan membawa berbagai peralatan pendukung penanganan bencana juga meluncur ke lokasi," ujarnya.

Instansi terkait, seperti dinas sosial pun diharapkan berperan dalam penanganan dampak erupsi tersebut. Instansi tersebut mengirimkan dukungan peralatan dan bantuan logistik berupa tenda pengungsi 2 unit, famili kit 50 paket, kid ware 50 paket, food ware 50 paket, perlengkapan dapur keluarga 50 paket, paket sandang 50 paket, serta kasur 30 buah.

"Bantuan tersebut kita arahkan langsung ke tempat pengungsian. Tentu semua kita koordinasikan dengan Bupati Lumajang," jelas Gubernur Khofifah.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Ajak Teladani Nilai Pancasila Sebagai Semangat Wujudkan Indonesia Emas 2045

Tujuannya, sebut Gubernur Khofifah, untuk mendukung penanganan bencana dan mem-backup dapur umum darurat yang didirikan di sekitar tempat pengungsian. Setidaknya terdapat 250 hingga 500 warga terdampak erupsi yang mengungsi.

“Bantuan yang saat ini dikirimkan adalah sebagai langkah awal kesigapan dalam menangani bencana alam. Nanti, akan ada bantuan-bantuan yang akan dikirimkan secara bertahap sesuai kebutuhan lapangan. Tetapi team leader-nya tetap Bupati Lumajang,” ujarnya.

Secara umum, lanjut Mantan Menteri Sosial RI ini, keadaannya aman. Informasi dari tim di lapangan material sudah tidak mengalir lagi, kendati masih terdapat bau belerang. Tetapi semua pihak harus tetap waspada, dikhawatirkan terjadi aliran lahar panas jika turun hujan.

Baca Juga: Terima Dubes Guatemala untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Jajaki Kerja Sama Bidang Ekonomi hingga Bu

"Mohon saling waspada, menjaga jarak aman, dan tetap menjaga protokol kesehatan," ungkapnya.

Sementara laporan yang diberikan BPBD Jatim menyebutkan, pada Pukul 01.23 WIB aktivitasnya mengalami peningkatan. Dari pantauan Pos Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di wilayah Gunung Sawur Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, keberadaan telah terjadi dan teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah Besuk Koboan. Dari data yang terekam di seismograf 20 milimeter lahar gempa sedang berlangsung.

Kondisi tersebut semakin meningkat pada pukul 03.00 WIB, di mana keberadaannya sudah terjadi hujan bercampur abu awan panas, dan di saat bersamaan letusan masih berlangsung dengan potensi lahar panas cukup kuat.

Baca Juga: Koridor V Trans Jatim Rute Surabaya-Bangkalan Resmi Beroperasi

”Saya mengimbau agar masyarakat sekitar mewaspadai aliran lahar panas bila terjadi hujan deras,” pinta Khofifah.

Dengan kondisi seperti itu, diharapkan masyarakat Dusun Curah Koboan Desa Supiturang, Dusun Rowobaung Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo, dan Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro segera keluar dari rumah mereka.

Pasalnya, kondisi tersebut berpotensi lahar panas terjadi apabila turun hujan. Bagi masyarakat yang beraktivitas sebagai penambang di aliran DAS Rejali, Besuk Semut, dan Besuk Sat, dirinya meminta agar warga segera menghentikan aktivitasnya.

Baca Juga: Do'a Bersama, Pj. Gubernur Adhy Ajak Seluruh Elemen Wujudkan Kondusivitas Pilkada dan Jatim

"Pengungsi warga berada di Pos Gunung Sawur, SD Supiturang, dan masjid terdekat," ujar Gubernur Khofifah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO