Luapan Kali Lamong Rendam Puluhan Hektar Sawah di Mojokerto

Luapan Kali Lamong Rendam Puluhan Hektar Sawah di Mojokerto TERENDAM-Begini kondisi Dusun Balong Desa Banyulegi Kecamatan Dawarblandong akibat luapan Kali Lamong. (gunadhi/BangsaOnline.com)

MOJOKERTO (BangsaOnline) - Luapan Kali Lamong tak hanya menghambat denyut aktifitas sebagian warga di Kecamatan Dawarblandong melainkan juga meludeskan puluhan hektar sawah padi. Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto pun melakukan pendataan lahan pertanian yang terkena banjir akibat luapan kali Lamong.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Sulistiyowati, Jum'at (13/02) mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan berapa luas lahan dan tanaman pertanian yang terkena dampak bajir di wilayah Dawarblandong, karena timnya masih dilakukan pendataan di lapangan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan yang terjadi.

Baca Juga: Tanggul Jebol, Banjir Luapan Kali Lamong Gresik Meluas, Kecamatan Cerme Terendam

Berdasarkan laporan warga, ada puluhan hektar sawah yang ludes, tapi untuk memastikan jumlahnya tim dari dinas pertanian mengkroscek langsung ke lapangan, dan nanti hasil pendataan di lapangan dijadikan dasar untuk melakukan tindakan.

''Kita akan sampaikan berapa hektar yang ludes ini juga untuk data usulan bantuan bagi para petani yang mengalami kerugian,'' jelasnya.

Sementara itu, dapur umum yang didirikan Kamis sore (12/02) di Dusun Balong, Desa Banyulegi, Kecamatan Dawar, akhirnya ditarik. Sebab luapan sungai lamong mulai surut dan warga sudah kembali ke rumahnya.

Baca Juga: Kali Lamong Meluap, Ratusan Rumah di Balongpanggang Gresik Terendam Banjir

“Warga yang sebelumnya mengungsi sudah kembali ke rumahnya masing masing,” ujar Saefi, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mojokerto.

Seperti diinformasikan, sekitar 26 rumah di Dusun Balong, Desa Banyu Legi, Kecamatan Dawarblandong kebanjiran akibat luapan sungai Lamong. Sebanyak 5 KK sempat diungsikan, karena ketinggian air mencapai 1,5 meter. Meski air sudah mulai surut dan dapur umum juga sudah ditarik, namun masalah baru pun muncul yakni ancaman penyakit kulit dan diare.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Dr Endang Sri Wulan, Jumat (13/02) mengatakan, tim Dinkes melalui Puskesmas Dawarblandong terus memantau wilayah banjir.

Baca Juga: Kali Lamong Kembali Meluap, 6 Desa di Balongpanggang Gresik Terendam

“Ini untuk antisipasi munculnya penyakit dan wabah, dampak banjir luapan sungai Lamong, seperti penyakit kulit dan diare,” cetus Endang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO