SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tak banyak orang tahu, di Surabaya yang tampak megah sebagai kota metropolitan, ada sebuah kampung yang dikenal dengan sebutan 'Kampung 1001 Malam'. Kampung yang berada di kolong jembatan Tol Waru-Tanjung Perak itu dihuni 175 kepala keluarga (KK). Mayoritas warga yang menetap di sana adalah pengamen dan pemulung.
Dalam penulusuran BANGSAONLINE.com, kampung yang masuk dalam kawasan Lasem Baru, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya ini dulu dikenal sebagai salah satu kawasan prostitusi. Kampung ini memang berdampingan dengan Tambak Asri.
BACA JUGA:
- Info BMKG Rabu 18 September: Jatim Cerah, Surabaya Panas Menyengat hingga Segini
- Pj Adhy Karyono Luncurkan Aplikasi DigiPay, Transaksi Layanan RSUD Dr Soetomo Beralih ke Cashless
- Kampung Semolowaru Selatan Diserang, 2 Rumah Rusak dan 2 Warga Terluka
- Info BMKG: Di Libur Senin 16 September ini Jawa Timur Cerah Berawan
Kampung 1001 Malam itu terbagi dua, dipisahkan sungai. Untuk menuju ke sana harus menggunakan perahu tambang.
"Pada tahun 1999, Kampung 1001 malam ini dulunya masih dihuni beberapa rumah. Lorong dan jalan gelap, belum ada penerangan sama sekali, karena PLN belum ada yang masuk mas," ujar Sri Purwanti, Ketua RT Kampung 1001 malam mengawali kisahnya, Jumat (26/3/2021).
"Sampai saat ini pun juga masih jauh dari perhatian pemerintah kota. Kita sudah berupaya ke DPRD pun beberapa kali juga belum juga ada tanggapan, dan hanya dijanjikan akan diusahakan. Ya mungkin terbentur status tanah kita masih milik Jasa Marga," ujar Wanti, sapaan Sri Purwanti.