KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meninjau langsung pemberian vaksin dosis pertama untuk para pengemudi taksi dan ojek online di Balai Kota Kediri, Senin (5/4/2021). Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Kediri juga terlihat menyapa dan berbincang dengan beberapa pengemudi taksi dan ojek online.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri menyebutkan, ada 150 pengemudi taksi dan ojek online yang menerima vaksinasi. Mereka sudah mendatangi Balai Kota Kediri sejak pagi dan antre di atas kendaraan masing-masing. Berbeda dari sebelumnya, semua tahapan vaksinasi kali ini dilakukan dengan sistem drive thru mulai dari pendaftaran, screening, vaksinasi, dan observasi.
BACA JUGA:
- Gandeng HWDI, Pemkot Kediri Gelar Pelatihan Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas
- Pilkada 2024, KPU Kota Kediri Buka Pendaftaran KPPS
- Upayakan SDI dan Data Berkualitas, Pemkot Kediri dan BPS Kembali Gelar Pembinaan Statistik Sektoral
- Coin Emas 2024: Kompetisi Bahasa Inggris Terbesar di Kota Kediri Sukses Digelar
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat ditemui mengatakan, tujuan diberikan vaksinasi dengan sasaran pengemudi taksi dan ojek online yaitu untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19. Hal ini dikarenakan pekerjaan mereka yang setiap harinya harus bertemu dan kontak erat dengan banyak orang.
"Kita memberikan vaksinasi ini kepada pengemudi ojek dan taksi online karena mereka melakukan pelayanan. Jadi mereka juga setiap harinya sering bertemu dengan masyarakat. Artinya mereka juga memiliki risiko terpapar dan memaparkan yang sangat tinggi sekali. Divaksin dengan sistem drive thru agar mereka tidak berkerumun. Kalau drive thru kan mereka bisa sendiri-sendiri, dan setelah observasi bisa langsung meninggalkan tempat," ujar Wali Kota Kediri.
Wali Kota Kediri menambahkan, pengemudi taksi dan ojek online tidak semuanya berasal dari Kota Kediri, namun juga dari luar Kota Kediri. Kendati demikian, Pemerintah Kota Kediri tetap memfasilitasi dan memberikan vaksinasi mengingat wilayah kerja mereka berada di Kota Kediri.
"Ini kebetulan yang kerja di Kota Kediri bukan hanya warga kota saja, tapi juga ada dari luar seperti Kabupaten Kediri dan Nganjuk. Tapi dia mencari nafkahnya di Kota Kediri sehingga dia bertemunya dengan warga Kota Kediri," imbuhnya.