Ponpes Baiturrahman Beran Ngawi, Lahirkan Banyak Santri Sukses, Tanpa Dipungut Biaya

Ponpes Baiturrahman Beran Ngawi, Lahirkan Banyak Santri Sukses, Tanpa Dipungut Biaya Para santri sedang mengaji kitab usai Salat Tarawih setiap bulan Ramadan.

NGAWI, BANGSAONLINE.com Salafiyah Baiturrahman terletak di Desa Beran, Kecamatan Ngawi Kota. Berjarak dari pusat Kota Ngawi hanya sekitar 5 kilometer.

Pondok pesantren yang dibangun pada tahun 1917 tersebut ternyata tidak pernah menarik biaya mondok bagi santrinya sepeser pun. Dan yang lebih menarik lagi, banyak santri alumni pondok pesantren beraliran tersebut menjadi orang sukses di pemerintahan maupun sosial. 

Baca Juga: Catut Alumni Ponpes, Praktik Dugaan Dukungan Palsu untuk Paslon Pilkada Sampang Tuai Reaksi Majelis

Pesantren ini didirikan oleh KH. Abdurahman yang sebelumnya merupakan santri pondok pesantren di Desa Kerten, Kecamatan Paron, Ngawi. KH. Abdurahman sendiri merupakan orang biasa, bukan keturunan kiai maupun ulama.

Saat ini, Baiturrahman diasuh oleh keturunan ke-4 dari KH Abdurahman, yakni Gus Farid.

"Untuk santri yang ada di pondok ini tidak dipungut bayaran sama sekali. Dan itu sudah berjalan mulai pondok didirikan," jelas Gus Farid, Pengasuh Ponpes Baiturrahman Beran pada BANGSAONLINE.com.

Baca Juga: BKKBN Jawa Tengah Gelar Sosialisasi Cegah Stunting di Ponpes Biroyatul Huda Banyumas

Para santri di Pesantren Baiturrahman selain memperdalam tentang ilmu keagamaan, setiap harinya juga digembleng mempelajari semua kitab agama Islam. Juga Madrasah Diniyah. Apalagi pada saat bulan Ramadan seperti ini, para santri saling berlomba untuk khatam Alqur'an maupun berbagai macam kitab lainnya.

Untuk ngaji kitab dibimbing oleh tiga ustaz yang setiap hari selalu mengasuh di pondok pesantren tersebut. "Kalau bulan Ramadan ini kita lebih banyak ke ngaji kitab," terang Gus Farid.

Adapun jadwal ngaji kitab sehari tiga kali. Mulai dari selesai Salat Tarawih yang biasanya sampai waktu sahur, dilanjutkan selesai Salat Subuh berjama'ah hingga waktunya Salat Sunnah Dhuha, dan selesai Salat Ashar sampai menjelang Maghrib.

Baca Juga: Kakanwil Kemenkumham Jatim Resmikan 4 Sarana Layanan Publik Baru di Lapas Kelas I Madiun

"Jadi, santri di sini kalau bulan Ramadan bisa berkali-kali khatam," pungkasnya. (nal/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO