11 Kepala Desa Angkut 11.000 Paket Sedekah Kiai Asep untuk Puluhan Ribu Warganya

11 Kepala Desa Angkut 11.000 Paket Sedekah Kiai Asep untuk Puluhan Ribu Warganya Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., menunjukkan beras yang dibagikan kepada masyarakat. Beras itu diberi label ASC Foundation, lembaga nirlaba yang punya misi: hanya memberi untuk berbagi, tidak menerima bantuan dari pihak manapun. foto: mma/ bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Setelah membagikan bingkisan pada sekitar 950 anggota polisi dan 600 TNI seluruh Kabupaten Mojokerto, kali ini Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., membagikan kepada warga 11 kelurahan di sekitar Pondok Pesantren , Pacet, Mojokerto.

“Kali ini untuk tetangga,” kata kepada BANGSAONLINE.com, Senin (10/5/2021). 

Baca Juga: Di Hadapan Warga Dawarblandong, Paslon Mubarok Siapkan Program Bedah Rumah Tak Layak Huni

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, sampai sekarang telah menghabiskan uang Rp 8 miliar untuk sedekah selama bulan Ramadan. 

Para kepala desa (kades) dari 11 desa itu datang secara bergantian. Mereka ada yang membawa truk dan ada yang bawa mobil boks untuk mengangkut beras sedekah . Pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi, para kades itu itu datang mulai sekitar pukul 9 pagi sampai sore hari.

Beberapa kades yang diwawancari BANGSAONLINE.com mengaku bahwa warganya sangat senang mendapat bingkisan dari Saifuddin Chalim.

Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar

“Suenneng sekali,” kata Ahmad Hariadi, Kepala Desa Tanjung Kenongo.

Menurut dia, semua Kepala Keluarga (KK) di desanya mendapat bagian. Jadi tak pandang bulu. Termasuk yang kaya sekalipun.

Baca Juga: Kampanye Perdana, Gus Barra-dr Rizal Langsung Menggebrak Enam Titik Lokasi di Jatirejo

(Taufik, ajudan Saifuddin Chalim, memberikan bingkisan kepada para kepala desa di Guest House Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Senin (10/5/2021). foto: mma/ bangsaonline.com). 

“Karena maunya Kiai Asep seperti itu. Semua KK dikasih,” kata Ahmad Hariadi sembari mengatakan bahwa memang tiap tahun mengirim bantuan untuk warganya.

Namun, kata Ahmad Haiadi, jika orang yang bersangkutan tak mau menerima bantuan, maka jatahnya itu dialihkan kepada orang lain yang membutuhkan.

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

“Kan ada yang tak mau, tapi jumlahnya sedikit sekali,” katanya. Maka jatah dia diberikan kepada keluarga lain.

“Kan dalam satu keluarga itu ada yang salah satu keluarganya lumpuh. Pakai kursi roda. Ya kita kasihkan pada orang itu,” kata Ahmad Hariadi.

Ia mengatakan bahwa di desa yang dipimpinnya juga ada daerah khusus untuk penderita penyakit kusta. “Sebanyak 117 orang,” tuturnya. Meski demikian, menurut Ahmad Hariadi, dinas sosial (dinsos) setempat kurang tanggap.

Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi

“Seharusnya kan ada upaya pembinaan agar masyarakat bisa mandiri secara ekonomi,” katanya sembari menegaskan bahwa beberapa warganya tak tercover bantuan dinsos karena faktor data yang tak akurat.

Menurut , para warga tetangga desa itu disiapkan sekitar 11 ribu paket bantuan berupa beras 5 kg, sarung, dan uang. “Kan tiap desa itu ada yang jumlah warganya 11 ribu, tapi ada yang kurang dari seribu,” kata . Para kepala desa yang memimpin pengangkutan beras juga diberi bingkisan oleh

Baca Juga: Hadiri Muslimat NU Bersholawat Bersama Habib Syech, Khofifah: Jamaah yang Konsisten Mendoakan Bangsa

(Truk para kades yang mengangkut beras bantuan dari Guest House Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Senin (10/5/2021). foto: mma/ bangsaonline.com) 

memang terus berpikir untuk kesejahteraan rakyat di sekitarnya. bahkan tidak hanya ingin memberi bingkisan, tapi juga bagaimana mereka bisa memberdayakan secara ekonomi.

Karena itu, kiai milirder yang terkenal dermawan itu kini sedang merintis untuk usaha pupuk dengan cara memelihara sapi. “Sapi ini nanti kita taruh di tiap desa. Tiap desa kita kasih sekitar 300 sapi,” katanya.

Baca Juga: Khofifah - Emil Jadi Paslon Nomor 2 Pilkada Jatim, Sarat Makna Optimisme Keberlanjutan

Dengan demikian, warga desa bisa punya pekerjaan baru, yaitu memelihara sapi. “Yang ngurus sapi kita bayar tiap bulan. Jadi orang yang merawat sapi harus kita rawat,” kata yang memiliki 12.000 santri itu.

Sebelumnya, Kiai Asep juga tiap hari secara berturut-turut mengundang semua elemen masyarakat Mojokerto untuk buka bersama sekaligus istighatsah dan doa bersama untuk keselamatan bangsa Indonesia. Dalam acara itu tiap hari yang hadir mencapai 600 orang hingga 800 orang. Usai salat maghrib mereka satu per satu diberi uang transport Rp 100 ribu, 5 kg beras, dan sarung.

Mereka diangkut bus dari seluruh penjuru Kabupaten Mojokerto, di samping ada yang pakai mobil kecil. “Untuk sewa bus ada uang tersendiri,” kata menjelaskan bahwa warga yang datang tidak dibebani ongkos transportasi. (mma)

Baca Juga: Gus Fahmi Bantah Ada Pertarungan Politik Kiai dalam Pilkada Mojokerto 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO