AMSI Diharapkan Jadi Bagian Momentum Kebangkitan Koperasi dan UMKM di Dunia Digital

AMSI Diharapkan Jadi Bagian Momentum Kebangkitan Koperasi dan UMKM di Dunia Digital Seminar Nasional "Smart City, Creative Government: Membangun Ekosistem Digital CETTAR Bagi Pembangunan Provinsi Jawa Timur" yang digelar secara daring dan luring oleh AMSI Jatim di Prigen Pasuruan, Jumat (11/6/2021).

JAWA TIMUR, BANGSAONLINE.com - () diharapkan menjadi bagian dari momentum kebangkitan koperasi usaha mikro kecil menengah dan start up atau wirausaha pemula berbasis teknologi di Indonesia. Selain itu, kegiatan ini bisa jadi momen akselerasi ekonomi secara nasional di tengah pandemi Covid-19.

Harapan ini dikemukakan Pelaksana Tugas Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Edhi Kusdiyarwoko D., dalam Seminar Nasional "Smart City, Creative Government: Membangun Ekosistem Digital CETTAR Bagi Pembangunan Provinsi Jawa Timur" yang digelar secara daring dan luring oleh Jatim di Prigen Pasuruan, Jumat (11/6/2021).

Baca Juga: Suami Korban Peluru Nyasar di Gubeng Klingsingan Surabaya Akui Alami Trauma

Edhi berharap terus konsisten mengambil peran dalam memperkuat dan mengembangkan digitalisasi Indonesia. "Kegiatan ini mengambil peran aktif mempersiapkan sumber daya masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di Provinsi Jawa Timur untuk menjadi pelaku masyarakat yang terbuka, melek digital, inovatif, dan kolaboratif serta dapat eksis di dunia digital lebih jauh lagi dapat masuk ke pasar global," ujarnya saat membacakan keynote speaker Menteri Koperasi UKM Republik Indonesia Drs. Teten Masduki.

Menurut Edhi, saat ini UMKM mendominasi postur pelaku usaha, penyerapan tenaga kerja, dan kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). "Namun rasio kewirausahaan Indonesia masih rendah," katanya.

Baca Juga: Konferwil AMSI Jatim, Ainun-Amir ​Terpilih Sebagai Ketua dan Sekretaris Periode 2024-2028

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, ada 64,2 juta unit UMKM di Indonesia, kontribusinya 97 persen terhadap total tenaga kerja dan 61 persen PDB nasional. Rasio kewirausahaan di Indonesia 3,47 persen, relatif rendah dibandingkan Thailand 4,26 persen, Malaysia 4,74 persen, dan Singapura 8,76 persen.

"Melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), pemerintah sudah menjalankan Online Single Submission (OSS) sebagai sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan berusaha dilakukan secara elektronik. Melalui reformasi sistem perizinan, birokrasi perizinan di tingkat pusat dan daerah lebih mudah, lebih cepat, dan juga lebih terintegrasi," kata Edhi.

Baca Juga: Gelar Pelatihan Cek Fakta, Cara AMSI Cegah Hoax Jelang Pemilu 2024

Menurut Edhi, pelaku usaha dapat memanfaatkan OSS untuk mendapatkan NIB dan mendaftarkan izin usaha secara online. "Seyogianya di masa pandemi dengan peraturan PPKM di daerah-daerah, pelaku usaha khususnya UMKM dapat memanfaatkan layanan dengan ini sebaik-baiknya. Berbagai daerah dipacu untuk beradaptasi kebiasaan baru melalui berbagai layanan yang diberikan agar tetap produktif di masa pandemi Covid-19," katanya. (*/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO