Wali Kota dan Forkopimda Pasuruan Ikuti Rakor Bahas Lonjakan Penderita Covid-19 Bersama Wapres

Wali Kota dan Forkopimda Pasuruan Ikuti Rakor Bahas Lonjakan Penderita Covid-19 Bersama Wapres Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf bersama Wawali Adi Wibowo dan Forkopimda mengikuti rakor membahas lonjakan pasien Covid-19 bersama Wapres dan Menteri Kabinet.

KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf bersama Wawali Adi Wibowo dan Forkopimda mengikuti rapat koordinasi (rakor) membahas lonjakan pasien Covid-19 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara virtual, Rabu (21/7). Rapat ini dihadiri Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Koperasi, Gubernur Jawa Timur dan Bupati/Wali Kota se-Jawa Timur.

Saat memimpin rapat, Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa saat ini pemerintah fokus mengendalikan bed occupancy rate (BOR), penyediaan obat, oksigen, dan vaksin.

Baca Juga: Wali Kota Pasuruan Harap Bantuan RTLH Bisa Tingkatkan Kenyamanan untuk Masyarakat

"Seharusnya oksigen tidak mengalami kelangkaan, Kemenkes juga mempunyai aplikasi pemantauan oksigen di setiap rumah sakit," ujar Ma'ruf Amin.

juga menyinggung masih rendahnya penyerapan anggaran Covid-19 di kabupaten kota, dan pelaksanaan PPKM darurat. Diharapkan kasus Covid-19 bisa menurun pada pelaksanaan PPKM level 4 sehingga kelonggaran untuk aktivitas perekonomian dapat diberikan.

Sementara Gubernur Jawa Timur, Khofifah, menyampaikan kasus aktif Covid-19 memang naik secara signifikan dari 5,60% jadi 19,49%.  Kemudian tingkat keterisian rumah karantina secara terpusat stabil 60%, tetapi BOR di 164 rumah sakit rujukan Covid-19 mencapai adalah 84%. Begitu juga rumah isolasi 82%, rumah sakit lapangan 68%, dan rumah observasi 57%.

Baca Juga: Amanat Gus Ipul saat Pelantikan Anggota DPRD Kota Pasuruan Periode 2024-2029

"Masih banyaknya rumah sakit rujukan yang tidak menyediakan ICU sehingga lebih banyak mengirimkan pasiennya ke daerah lain. Untuk ruang ICU diharapkan tidak hanya ketersediaan tempat tidur tetapi diharapkan profesionalitas tenaga kesehatannya," beber Khofifah.

Sedangkan terkait dengan oksigen, Kemenkes sudah mengirim 200 oksigen konsetrator @5 liter ke Pemprov Jatim yang akan dikirim ke rumah sakit terjauh.

Dalam rakor ini juga dilaporkan vaksinasi per tanggal 20 Juli 2021 yang sudah mencapai 22,9 juta dosis vaksin. Kemudian ditambahkan vaksinasi anak usia 12 sampai dengan 17 tahun, sehingga sekarang kebutuhan Jawa Timur 31,8 juta dosis jatim tertinggi secara dosis. (par/rev)

Baca Juga: Buka Sosialisasi SIMBG, Wali Kota Pasuruan Ajak Pengusaha Ikuti Aturan Undang-Undang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Saat Apel Pagi, Polres Lumajang Didatangi Pria Bersenjata Tajam':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO