GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kasus dugaan penganiayan terhadap anak yatim terjadi di Yayasan Sosial Fakir Miskin Panti Asuhan Al Amin di Desa Munggugebang, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.
Dua anak yatim berinisial MFS (10) dan DRS (11), diduga dianiaya oleh M (30), anak pemilik panti asuhan hingga mengalami luka cukup serius di sekujur kaki. Korban juga mengalami luka memar di paha, punggung, serta pelipis.
BACA JUGA:
- Polsek Menganti Ringkus 2 Pelaku Pengeroyokan dan Perusakan Rumah Warga Setro
- Diawali Santunan Anak Yatim, Khofifah Lantik Pengurus PW Muslimat NU Sumbar
- Hadiri Nuzulul Quran, Gus Ipul Beri Motivasi: Banyak Anak Yatim Piatu Masa Depannya Sukses
- HUT ke-9 BANGSAONLINE: Wapres, Menko Polhukam, Gubernur Jateng, Menhan RI Ucapkan Selamat
Diduga, pelaku menganiaya korban menggunakan kabel listrik dan melakukan pemukulan.
Informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, kedua bocah sebenarnya sudah memohon ampun sambil menangis saat pelaku melakukan penganiayaan. Namun hal itu tak digubris. Pelaku terus melakukan aksi kekerasan meski korban sudah berdarah-darah.
Bahkan korban MFS sempat kabur dari panti asuhan untuk mencari pertolongan ke warga sekitar. Namun pengurus panti mengejar dan meminta korban kembali ke panti.
Kasus dugaan penganiayaan tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 31 Juli 2021. Penganiyaan tersebut terjadi lantaran anak pemilik panti berinisial M, tersulut emosinya saat mendapatkan kabar bila korban DRS melakukan pencurian boneka kecil di wahana permainan. Namun, boneka yang diambil telah dikembalikan.
"Informasi yang saya dengar seperti itu. Semalam warga sini (Munggugebang) ramai memperperbincangkan kasus tersebut," ucap Jhohan, warga Munggugebang kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (5/8/2021).
Kasus dugaan penganiyaan itu kini dilaporkan ke Polres Gresik oleh ibu DRS. Iskandar Rosyid (40), kerabat korban yang ikut mendampingi ibu DRS melapor ke Polres Gresik, membenarkan kejadian itu. Menurutnya, penganiayaan bermula saat M mendengar bahwa DRS diduga mengambil boneka.
"Lalu M mendatangi DRS dan memukulnya memakai kabel. Tak hanya DRS yang dipukuli, MFS pun turut jadi sasaran amuk pelaku, karena menyangka DRS disuruh MFS," ungkap Iskandar Rasyid kepada wartawan.
Iskandar mengungkapkan, ibu DRS mengetahui anaknya dianiaya saat menjenguk di panti. Lantaran tak terima anaknya diperlakukan tak baik, kemudian korban dibawa pulang.