Pembelajaran Tatap Muka Dilaksanakan, Wali Murid dan Siswa di Pasuruan Merasa Senang

Pembelajaran Tatap Muka Dilaksanakan, Wali Murid dan Siswa di Pasuruan Merasa Senang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Ninuk Ida Suryani. (foto: ist)

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan PTM (Pembelajaran Tatap Muka ) di wilayah Kabupaten Pasuruan telah dimulai sejak 18 Agustus 2021 lalu. Hasil evaluasi dari pengawas sekolah, wali murid dan siswa merasa senang.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Ninuk Ida Suryani mengatakan, pemberlakuan PTM berbagai jenjang sekolah tersebut meliputi SDN sebanyak 657, SD swasta 60, SMPN 63, dan SMP swasta 65. Kemudian, TK negeri 4 dan TK swasta 666, serta Sekolah PAUD atau kelompok bermain sebanyak 642.

Baca Juga: HUT ke-79, Kodim 0819 Pasuruan Gelar Lomba PBB Piala Panglima TNI Tingkat Pelajar se-Pasuruan Raya

Ia menjelaskan, untuk bisa menggelar pelaksanaan PTM, sekolah harus sudah melengkapi dokumen, yakni ketentuan tetap prokes. Sedangkan dari hasil evaluasi keterangan dari seluruh pengawas pendidikan guru dan siswa tingkat kepatuhan sangat tinggi.

Sementara, lanjutnya, untuk pelaksanaan PTM SD maupun SMP kehadirannya 50 persen dengan sistem gantian, sedangkan TK dan kelompok bermain sebanyak 33% atau 5 siswa per kelas. "Di setiap sekolahan disediakan prokes dan alat tes suhu. Ada guru atau siswa suhu tes menunjukkan angka 37,5 diminta pulang untuk istirahat," Kata Ninuk

(Anjar Supriyanto, S.H., Direktur Lembaga Pemerhati Pendidikan Gerakan Pemuda Peduli Pengamat Hukum (GP3H)

Baca Juga: Sinergitas Pendidikan Non-Formal, MUI Kabupaten Pasuruan Gelar Lokakarya

Sementara itu, Anjar Supriyanto, S.H., Direktur Lembaga Pemerhati Pendidikan Gerakan Pemuda Peduli Pengamat Hukum (GP3H) mengatakan, PTM sangat penting, namun juga harus memperhatikan prokes dengan ketat.

Menurutnya, dilakukannya pengetatan aturan tentang penanganan Covid-19 satu sisi dilema terhadap tumbuh kembang anak dalam mengenyam pendidikan dan dampaknya ini juga akan dirasakan ke depan pada anak generasi Covid-19.

"Tapi PTM harus dilaksanakan, pondok pesantren saja bisa melaksanakan kenapa sekolah umum tidak bisa. Berdasarkan survei saya. Anak yang pilek atau ada gejala flu akan dipulangkan, agar mendapat penyembuhan dari pihak orang tua," tukasnya. (par/zar)

Baca Juga: Ratusan Sekolah SD di Pasuruan yang Mengalami Kerusakan akan Direhab Menggunakan DAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO