Kawal PPKM, Para Kiai Istiqamah Salat Malam dan Istighatsah Tiap Malam Jumat

Kawal PPKM, Para Kiai Istiqamah Salat Malam dan Istighatsah Tiap Malam Jumat Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat mengimami salat malam yang jemaahnya para kiai dari Surabaya dan sekitarnya. foto: mma/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Para kiai di Surabaya dan sekitarnya terus melakukan dan istighatsah selama pemerintah memberlakukan PPKM. Salat malam dan istighatsah yang diakhiri doa bersama itu digelar sejak PPKM Darurat atau PPKM pertama hingga sekarang.

“Selama PPKM kita akan terus melakukan . Selain untuk terkabulnya hajat-hajat kita sendiri juga mendoakan bangsa agar segera terbebas dari covid-19. Nanti kalau PPKM selesai kita gelar sebulan sekali,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pemrakarsa sekaligus penyandang dana acara dan istighatsah itu kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (17/9/2021).

Baca Juga: Di Hadapan Warga Dawarblandong, Paslon Mubarok Siapkan Program Bedah Rumah Tak Layak Huni

Acara istighatsah itu secara rutin digelar di kediaman Neng Imah, salah seorang putri , di Jalan Siwalankerto Utara di lingkungan Pondok Pesantren Surabaya. Tadi malam (16/9/2021) itu digelar bersamaan dengan walimatul haml Neng Imah dan juga istri Gus Ilyas yang juga putra .

Acara salat hajat ini diakhiri doa bersama yang dipimpin secara bergantian oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur Drs KH Muhammad Roziqi, Kepala Dewan Pengelola Masjid Al-Akbar Dr KH Muhammad Sujak, Plt Kepala Kemenag Jatim Moh Nurul Huda, Rais Syuriah PCNU Kabupaten Probolinggo KH Jamaluddin Al-Hariri, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Modung Bangkalan Madura KH Muchlis Muhsin, Habib Abu Bakar Assegaf Surabaya, KH Abdurrahim Zulkarnaen dan dipungkasi Saifuddin Chalim.

Sebelumnya, acara itu juga diikuti Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Dan beberapa tokoh Jawa Timur lainnya.

Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar

Salat malam itu juga diikuti para alumni dan santri Pondok Pesantren di berbagai daerah. Termasuk juga para mahasiswa alumni yang kini kuliah di luar negeri. 

Namun ketika mereka diminta menggelar salat sendiri. Tapi tetap mengikuti acara demi acara termasuk saat doa bersama.

Selain mereka hadir para pengurus Pergunu. Tampak Waketum Pergunu Dr Fadly Usman, Ketua Pergunu Jawa Barat Dr Saefulloh, dan Wakil Ketua Pergunu Pusat Dr Aris Adi Laksono.

Baca Juga: Kampanye Perdana, Gus Barra-dr Rizal Langsung Menggebrak Enam Titik Lokasi di Jatirejo

Juga Dr Zuhri, pengurus Pergunu dan dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta serta Dr Zakaria Muhtadi, direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Al-Khozini Sidoarjo.

Menurut , dua belas rakaat dan enam kali salam itu juga dipraktikkan pada 12 ribu santri . Justru dan istighatsah itu menjadi salah satu ikhtiar spiritual utama untuk menghindari serangan Covid-19 para santrinya.

“Mohon maaf di pesantren saya sudah 1,5 tahun ini mempraktikkan pembelajaran tatap muka tapi tak satupun santri kena covid-19,” kata yang pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Surabaya dan Pacet Mojokerto.

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nadhlatul Ulama (Pergunu) itu mengungkapkan bahwa para santri di juga diberi kurma tiap pagi. Setiap santri diberi satu butir. “Mereka juga harus berkumur air garam krosok dan menyesepnya ke dalam hidung,” katanya.

Ini mengacu pada penemuan ilmiah drh Indro Cahyono, alumnus UGM. Indro melakukan penelitian tentang garam krosok kurang lebih dua tahun. Hasilnya, garam krosok yang dicampur air mineral sangat efektif untuk merontokkan virus corona yang masih ada dalam hidung dan mulut, sebelum masuk ke dalam organ dalam tubuh manusia.

Indro kemudian menamakan hasil penelitiannya itu protokol rakyat. Menurut Indro, rakyat berhak punya protokolnya sendiri.

Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi

“Jadi kita berdasarkan referensi rasional,” kata .

Selain referensi ilmiah yang rasional juga referensi agama. Menurut , kurma yang dikunyah secara lembut hingga bercampur air liur akan membunuh virus dan bakteri atau kuman.

“Ini Hadits Nabi,” kata . Menurut , apa yang disampaikan Nabi pasti dari Allah SWT. lalu mengutip Surat An-Najm ayat 3 yaitu wamaa yantiqu ‘anil hawa’ inhuwa illa wahyuyyuha. Arti bebasnya, bahwa semua apa yang disampaikan Rasulullah SAW bersumber dari wahyu dari Allah SWT, bukan dari nafsu atau pribadi Nabi Muhammad.

Baca Juga: Hadiri Muslimat NU Bersholawat Bersama Habib Syech, Khofifah: Jamaah yang Konsisten Mendoakan Bangsa

Dalam Hadits lain, kata , juga dijelaskan bahwa kurma, air zam-zam, madu, dan habbatussauda’ adalah obat dari segala penyakit. “Jadi kalau virus itu terlanjur masuk, maka kita beri kurma, air zam-zam, madu dan habbatussauda’,” kata sembari menyarankan agar saat mau makan kurma atau minum air zam-zam dan yang lain membaca bismillah, alhamdulilllah, qul huwallahu ahad.

juga rutin mengonsumsi dan memberikan minuman probiotik kepada para santrinya. Bahkan seusai mimpin mencampur sendiri minuman probiotik ke dalam air mineral dalam botol. Minuman itu kemudian dibagikan satu persatu kepada para kiai peserta .

Baca Juga: Khofifah - Emil Jadi Paslon Nomor 2 Pilkada Jatim, Sarat Makna Optimisme Keberlanjutan

Begitu juga para santrinya. Sesuai , mereka sibuk menghidangkan madu, kurma, teh, dan air mineral kepada para kiai dan tokoh Jawa Timur yang mengikuti dan istighatsah.  

Menurut , berbagai ikhtiar rasional dan spiritual agama itu juga harus dibarengi dengan prokotol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Yaitu pakai masker, jaga jarak dan selalu cuci tangan atau pakai hand sanitizer.

Setelah itu baru kita tawakkal kepada Allah SWT.

Baca Juga: Gus Fahmi Bantah Ada Pertarungan Politik Kiai dalam Pilkada Mojokerto 2024

(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA mencampur minuman probiotik ke dalam air mineral untuk dibagikan kepada para kiai. foto: bangsaonline.com)

juga menyinggung kemungkinan munculnya virus varian baru yaitu virus corona Mu dan C.1.2. Infonya, virus tersebut tak mempan vaksin dan obat. 

“Kalau sudah seperti itu ya Innalillahi wainna ilaihi rijiun. Semua kembali kepada Allah,” kata .

Tapi yakin terhadap Hadits Nabi bahwa semua penyakit pasti ada obatnya. Karena itu, menurut , yang terpenting tetap waspada, hati-hati dan tidak sombong. 

juga yakin bahwa referensi ilmiah dan referensi dari Nabi pasti benar. Termasuk ikhtiar lewat doa. Karena itu   istiqamah mempelopori dan istighatsah. Apalagi, sudah membuktikan bahwa cara penanganan covid-19 di pensantren yang diasuhnya berhasil.

Ia bahkan mempersilakan semua pihak, termasuk pemerintah untuk studi banding ke Pesantren . "Silakan datang ke . Besok (hari ini, Red) para anggota DPRD Jatim akan melihat langsung penanganan Covid-19 di . Silakan datang ke kelas-kelas," kata . (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO