Pasang Bendera Mirip ISIS, Petani di Mojokerto Diamankan

Pasang Bendera Mirip ISIS, Petani di Mojokerto Diamankan Bendera hitam bertuliskan lafal Arab berwarna putih mirip khas bendera gerakan radikal ISIS diamankan di Mapolsek Dawarblandong. FOTO: gunadhi/BangsaOnline.com

MOJOKERTO (BangsaOnline) - Bendera warna hitam dengan tulisan arab berwarna putih ditemukan terpasang di sudut sawah milik Tambi (49 tahun) warga Dusun Brayu Wetan, Desa Brayu Blandong, Kecamatan Dawar Blandong, Mojokerto.

Bendera mirip milik kelompok aliran radikal Islamic State of Iraq Syiria (ISIS) itu disita polisi karena meresahkan warga.

Baca Juga: Napiter WBP Lapas Surabaya Ucapkan Janji Setia kepada NKRI

Kapolsek Dawar Blandong AKP Suharso mengatakan, bendera tersebut pertama kali ditemukan Kohar, anggota Banser asal Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Dawar Blandong, Sabtu (21/3) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Bendera mirip bendera ISIS itu dia temukan saat melintas di sawah milik Tambi. Saat itu, Kohar tengah menyurvei lapangan untuk pelatihan kader Banser se Kabupaten Mojokerto.

"Setelah lihat bendera itu, dia (Kohar) memanggil para anggota Banser yang lain guna melihat bendera yang dia temukan tersebut. Kemudian mereka langsung melapor ke Mapolsek Dawar Blandong dan Koramil Dawar Blandong," ungkap Suharso kepada wartawan, Minggu (22/3).

Masih kata Suharso, atas laporan itu pihaknya mendatangi lokasi mencari keberadaan bendera tersebut. Lantaran mirip bendera ISIS, polisi pun menyita bendera berukuran 1x60 cm dan mengamankan si pemilik sawah. Dari pemeriksaan pemilik sawah, lanjut Suharso, bendera warna hitam itu didapat Tambi saat mengikuti pengajian di Gresik. Tambi memasang bendera tersebut di salah satu sudut sawahnya dengan sebatang bambu.

Baca Juga: ​Komandan Al Qaida Tewas dalam Baku Tembak melawan Militer AS

"Keterangan dari pemilik sawah bendera tersebut dipasang pada akhir bulan Februari 2015 lalu. Tujuannya untuk menambah hasil panen dan mencegah hama wereng tanpa ada maksud tertentu," paparnya.

Suharso menambahkan, bendera tersebut diduga kuat lebih mengarah ke kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Pak Tambi ini modin Desa Brayu. Tetap kita selidiki lebih lanjut untuk mengantisipasi gerakan Islam radikal," tandasnya.

Baca Juga: ​Iran akan Serang AS, Jenderal Iran Qassem Suleimani Dibunuh dengan Drone atas Perintah Trump

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO