PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Eksistensi dan keberadaan santri di Indonesia sudah mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Terbukti, pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional (HPN).
Hal ini disampaikan Pengasuh Ponpes Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburokhman atau dikenal Gus Miftah saat menghadiri tabligh akbar yang menjadi rangkaian peringatan HSN 2021 di Puri Manggala Bhakti Kota Probolinggo, Minggu (24/10) malam.
Baca Juga: Sambut Hari Jadi ke-114 dan Hari Santri Nasional, Jombang Fest 2024 Digelar
"Keberadaan para santri itu sudah diakui oleh pemerintah," tandasnya.
Menurut dia, mengasuh anak dalam jenjang pendidikan itu sangat penting, terutama faktor peran orang tua itu sendiri. "Untuk menjadikan anak menjadi seorang santri yang unggul itu tidak lepas dari peran orang tua," katanya.
Pria keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, Pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo itu mencontohkan Ibunda Imam Syafi'i. "Beliau menceritakan ada dua rahasia dalam mengasuh anak sehingga Imam Syafi'i menjadi seorang ulama besar. Apa itu? Beliau itu saat menyusui menggunakan ASI dan selalu berwudhu sebelum menyusui," kata Gus Miftah.
Baca Juga: Kasus Pengeroyokan Santri Hingga Tewas di Blitar, Ternyata Dianiaya 17 Orang
Menyusui anak dengan ASI, imbuh Gus Miftah, sangat berpengaruh terhadap karakter dan keturunan. "Itulah sebabnya ulama-ulama besar selalu menggunakan ASI saat menyusui anaknya," katanya.
Acara tabligh akbar rangkaian HSN itu, tak hanya dihadiri oleh para ASN, namun juga perwakilan pejabat forkopimda. Seperti Ketua DPRD Abdul Mujib, Kepala Kantor Kemenag Samsur, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, para asisten, dan kepala perangkat daerah.
Kepala Kemenag Kota Probolinggo, Samsur saat mewakili Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional ini, juga merupakan wujud pengakuan pemerintah terhadap perjuangan para santri dalam upaya memperebutkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Gelar Buka Bersama
"Jadi peran santri itu juga turut mengawal dan mengisi kemerdekaan Bangsa ini. Sehingga pantas kalau pemerintah memberikan penghargaan dengan menetapkan sebagai Hari Santri Nasional," katanya. (ugi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News